Prinsip Saint Venant’s dalam Mekanika Bahan
Prinsip Saint Venant’s
Prinsip Saint Venant menyatakan bahwa distribusi tegangan yang terdapat pada potongan tampang melintang (cross-section) dianggap seragam, kecuali pada bagian ujungnya.
Gambar 1.7a dapat dijelaskan bahwa struktur dengan tumpuan jepit mendapat gaya tarik ke atas oleh beban P. Struktur tersebut memiliki luas penampang A (Area) dengan pajang b. Bila struktur tersebut berjarak 0,5b dari ujungnya seperti Gambar 1.7b, maka tegangan maksimal yang akan terjadi sama dengan 2,58 P/A artinya tegangan yang terjadi akan 2,58 kali lipat dari tegangan mula-mula/aslinya.
Jika struktur tersebut berjarak 1,5b dari ujungnya seperti Gambar 1.7c, maka tegangan maksimal yang akan terjadi sama dengan 1,15 P/A artinya tegangan yang terjadi akan 1,15 kali lipat dari tegangan mula-mula/aslinya. Jika struktur tersebut berjarak 2,5b dari ujungnya seperti Gambar 1.7d, maka tegangan maksimal yang akan terjadi sama dengan 1,002 P/A artinya tegangan yang terjadi akan mendekati tegangan mula-mula/aslinya.
Penerapan dari Prinsip Saint Venant ini yaitu penempatan baut/paku untuk merekatkan sambungan antara material satu dengan material lainnya. Mengacu pada prinsip di atas, misal kita mempunya suatu struktur sperti gambar 1.7, maka penempatan baut/paku amannya sesuai gambar 1.7d yakni berjarak 2,5b dari ujungnya karena tegangan yang akan terjadi nilainya hampir sama/mendekati dengan tegangan mula-mula/asli sehingga mengantisipasi pertambahan tegangan lain akibat adanya penempatan baut/paku pada sambungan antar material.
Post a Comment for "Prinsip Saint Venant’s dalam Mekanika Bahan"
Post a Comment