Antologi Puisi
Antologi Puisi - Menurut KBBI antologi adalah kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang. nah kali ini saya share tentang kumpulan kumpulan puisi yang saya comot dari berbagai sumber. + 1 puisi buatanku sendiri :-)
Daftar Puisi :- Berita Kepada Kawan
- Sawah
- Puisi Aku Seorang Guru
- Cinta Guru
- Puisi Untuk Guru
- Sekuntum Bunga Untuk Guru Guru Tercinta
- Majulah Terus Siswa Indonesia
- Diantara Dua
- Rumah Di Ujung Desa
- Laut
BERITA KEPADA KAWAN
---Ebiet G ADE---
---Ebiet G ADE---
perjalanan ini
Terasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Di sampingku kawan
Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati bergetar menatap
Kering rerumputan
Perjalanan Ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika kutanya dia mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepda karang kepada ombak
Kepada matahari
Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit
Barangkali disana
Ada jawabnya
Mengapa ditanahku terjadi bencana
Mungkin tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
Dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang
Sungai dibawah emas padu
Padi melambai, melalui terkulai
Naik suara salung serunai
Sejuk didengar, mendamaikan kalbu
Sungai
bersinar menyilaukan mata
Menyemburkan buih, warna pelangi
Anak mandi bersuka hati
Berkejar-kejaran, berseru gempita
Langit lazuardi bersih sungguh
Burung elang melayang-layang
Sebatang kara dalam udara
Desik berdesik daun buluh
dibuai angin dengan sayang
ayam berkokok sayup suara
PUISI AKU SEORANG GURU
Aku seorang guru.
Lihatlah...seharian,
aku telah diminta menjadi seorang aktor,
teman, penemu barang hilang, psikologi,
pengganti orang tua, penasihat,
hakim, pengarah, motivator,
dan pembimbing ruhani murid-muridku..
Meski tersedia peta,
grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku.
Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan,
karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar,
Penggalan puisi guru yang diadaptasi dari John Wayne Schlatter dalam Chicken Soup For Teacher Soul mengantarkan pemahaman kita bahwa peran guru nyatanya tidaklah mudah. Tidak hanya sebagai pengajar, ada sepuluh peran yang disebutkan.
Selanjutnya, dengan rendah hati disebutkan bahwa guru tidak memiliki apa-apa, dan muridnya yang memiliki kekuatan untuk mengubah diri mereka sendiri dengan belajar. Coba simak juga puisi guru berikut ini , yang menggambarkan betapa menyenangkannya suasana kelas dengan hadirnya seorang guru :
CINTA GURU
Setiap masuk kelas Ia bawa hal baru
Hingga murid slalu menunggu-nunggu
Tak pernah datang terlambat
Aturan waktunya sungguh akurat
Pelajaranpun penuh dengan variasi
Dengan beragam macam aksi
Teriakan, tepuk tangan dan tawa
Yel-yel dan nyanyian bergema
Memberi semangat pada semua
Memberi dorongan untuk mencoba
Dengannya kelas jadi bernyawa
Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda
Meski demikian, ada pula puisi guru yang berisikan betapa susahnya menjalani hidup nya. Berikut cuplikannya:
Puisi Untuk Guru
Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja berlambak
Aku kata guru itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat
Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat
Ilmu yang dicurah tak dapat disekat
Makin dicurah makin mendekat
Orang kata guru itu sungguh bosan
Setiap tahun muka sama setiap bulan
Aku kata guru itu singguh riang
Sekali berkata murid ketawa girang
Bila berjaya murid terus menjulang
Jasa bakti tak pernah hilang
Setiap orang boleh saja menilai guru, termasuk melalui puisi guru yang diciptakannya. Namun yang jelas, peran guru tidak bisa kita abaikan begitu saja dalam kehidupan kita. Karenanya kita bisa mendapatkan ilmu, dan tumbuh lebih dewasa. Toh, kita semua adalah guru. Setidaknya guru untuk anak-anak kita, atau menjadi guru untuk diri sendiri.
Lantas, mengapa kita tidak mensyukurinya seperti pada puisi guru berikut ini :
SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA
Allah ciptakan matahari,
yang tak pernah bosan bersinar,
seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami,
wahai guruku......
Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu
Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.
Allah ciptakan bunga yang begitu harum,
seperti halnya engkau bu guru yang telah memberikan keharuman pada hari-hari kami,
selama kami bermain dan belajar disekolah.
Majulah Terus Siswa Indonesia
Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan
Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan arus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan
Ingat, Engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan
Masa depan ada di tanganmu
Harapan terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa engkau yang menentukan
Di Antara Dua
Di antara dua, aku harus memilih
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya
Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya
Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah
RUMAH DI UJUNG DESA
Karya Daelan Muhammad
Sebuah rumah tua
Terletak di ujung desa
Di depannya membentang
jalan
Becek di musim hujan
Sebuah rumah tua
Terletak di ujung desa
Dibelakangnya batang
limau
Burung jalak berkicau
Sebuah rumah tua
Terletak di ujung desa
Di kirinya menjulang
pagar
Pengawas hak yang sadar
Sebuah rumah tua
terletak di ujung desa
di kanannya langgar dan
sumur
menuntut budi luhur
sebuah rumah tua
terletak di ujung desa
di dindingnya rayap
menjalar
membikin hti gusar
sebuah rumah tua
terletak di ujung desa
diatapnya lumut
menghijau
angin pelan mendesau
sebuah rumah tua
terletak di ujung desa
di dalamnya sepasang
insane
pecah menjadi sembilan
LAUT
Aku memandang mu
Sepenuh kalbu
Raja siang menyinari mu
Banyak turis mendatangimu
Ombak
bergulung – gulung
Memecah
batu pantai
Nyiur
melambai – lambai
Kau tempat makhluk air tinggal
Aku terpukau olehmu
Burung melayang – layang
Kicauan burung, sejuknya udara
Engkau
cantik nan indah
Batu
karang mu
Menjadi
persembunyian ikan
Pemandangan dasar laut
Bak pelangi yang indah
mendamaikan kalbu
hatiku terhanyut olehmu
KARYA
(ANGGA
BAYU SAPUTRA)
Post a Comment for "Antologi Puisi"
Post a Comment