Antologi Puisi

Antologi Puisi - Menurut KBBI antologi adalah kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang. nah kali ini saya share tentang kumpulan kumpulan puisi yang saya comot dari berbagai sumber. + 1 puisi buatanku sendiri :-)
Daftar Puisi :
  1. Berita Kepada Kawan
  2. Sawah
  3. Puisi Aku Seorang Guru
  4. Cinta Guru
  5. Puisi Untuk Guru
  6. Sekuntum Bunga Untuk Guru Guru Tercinta
  7. Majulah Terus Siswa Indonesia
  8. Diantara Dua
  9. Rumah Di Ujung Desa
  10. Laut


BERITA KEPADA KAWAN
---Ebiet G ADE---
perjalanan ini
Terasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Di sampingku kawan

Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati bergetar menatap
Kering rerumputan

Perjalanan Ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika kutanya dia mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut   
Kukabarkan semuanya
Kepda karang kepada ombak

Kepada matahari
Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit

Barangkali disana
Ada jawabnya
Mengapa ditanahku terjadi bencana

Mungkin tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
 Dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang  





SAWAH


Sungai dibawah emas padu
Padi melambai, melalui terkulai
Naik suara salung serunai
Sejuk didengar, mendamaikan kalbu

Sungai bersinar menyilaukan mata
Menyemburkan buih, warna pelangi
Anak mandi bersuka hati
Berkejar-kejaran, berseru gempita

Langit lazuardi bersih sungguh
Burung elang melayang-layang
Sebatang kara dalam udara

Desik berdesik daun buluh
 dibuai angin dengan sayang
ayam berkokok sayup suara
 


PUISI AKU SEORANG GURU

Aku seorang guru.

Lihatlah...seharian, 
aku telah diminta menjadi seorang aktor, 
teman, penemu barang hilang, psikologi, 
pengganti orang tua, penasihat, 
hakim, pengarah, motivator, 
dan pembimbing ruhani murid-muridku..

Meski tersedia peta, 
grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku.

Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan,
karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar,

Penggalan puisi guru yang diadaptasi dari John Wayne Schlatter dalam Chicken Soup For Teacher Soul mengantarkan pemahaman kita bahwa peran guru nyatanya tidaklah mudah. Tidak hanya sebagai pengajar, ada sepuluh peran yang disebutkan.

Selanjutnya, dengan rendah hati disebutkan bahwa guru tidak memiliki apa-apa, dan muridnya yang memiliki kekuatan untuk mengubah diri mereka sendiri dengan belajar. Coba simak juga puisi guru berikut ini , yang menggambarkan betapa menyenangkannya suasana kelas dengan hadirnya seorang guru :

 
CINTA GURU

Setiap masuk kelas Ia bawa hal baru
Hingga murid slalu menunggu-nunggu
Tak pernah datang terlambat
Aturan waktunya sungguh akurat
Pelajaranpun penuh dengan variasi
Dengan beragam macam aksi 
Teriakan, tepuk tangan dan tawa 
Yel-yel dan nyanyian bergema
Memberi semangat pada semua
Memberi dorongan untuk mencoba
Dengannya kelas jadi bernyawa
Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda


Meski demikian, ada pula puisi guru yang berisikan betapa susahnya menjalani hidup nya. Berikut cuplikannya:
Puisi Untuk Guru

Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja berlambak
Aku kata guru itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat
Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat
Ilmu yang dicurah tak dapat disekat
Makin dicurah makin mendekat

Orang kata guru itu sungguh bosan
Setiap tahun muka sama setiap bulan
Aku kata guru itu singguh riang
Sekali berkata murid ketawa girang
Bila berjaya murid terus menjulang
Jasa bakti tak pernah hilang

Setiap orang boleh saja menilai guru, termasuk melalui puisi guru yang diciptakannya. Namun yang jelas, peran guru tidak bisa kita abaikan begitu saja dalam kehidupan kita. Karenanya kita bisa mendapatkan ilmu, dan tumbuh lebih dewasa. Toh, kita semua adalah guru. Setidaknya guru untuk anak-anak kita, atau menjadi guru untuk diri sendiri.

Lantas, mengapa kita tidak mensyukurinya seperti pada puisi guru berikut ini :

SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA

Allah ciptakan matahari, 
yang tak pernah bosan bersinar, 
seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami,
wahai guruku......

Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam, 
seperti halnya engkau bu guru, 
yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu

Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias, 
seperti halnya engkau bu guru, 
yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.

Allah ciptakan bunga yang begitu harum, 
seperti halnya engkau bu guru yang telah memberikan keharuman pada hari-hari kami, 
selama kami bermain dan belajar disekolah.

Majulah Terus Siswa Indonesia

Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan
Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu 
Bangkitlah melawan arus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan
Ingat, Engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan
Masa depan ada di tanganmu
Harapan terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa engkau yang menentukan

Di Antara Dua 

Di antara dua, aku harus memilih
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya

Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya

Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah



RUMAH DI UJUNG DESA
Karya Daelan Muhammad
Sebuah rumah tua
Terletak di ujung desa
Di depannya membentang jalan
Becek di musim hujan

Sebuah rumah tua
Terletak di ujung desa
Dibelakangnya batang limau
Burung jalak berkicau

Sebuah rumah tua
Terletak di ujung desa
Di kirinya menjulang pagar
Pengawas hak yang sadar

Sebuah rumah tua
terletak di ujung desa
di kanannya langgar dan sumur
menuntut budi luhur


sebuah rumah tua
terletak di ujung desa
di dindingnya rayap menjalar
membikin hti gusar

sebuah rumah tua
terletak di ujung desa
diatapnya lumut menghijau
angin pelan mendesau

sebuah rumah tua
terletak di ujung desa
di dalamnya sepasang insane
pecah menjadi sembilan
 

LAUT
Aku memandang mu
Sepenuh kalbu
Raja siang menyinari mu
Banyak turis mendatangimu
Ombak bergulung – gulung
Memecah batu pantai
Nyiur melambai – lambai
Kau tempat makhluk air tinggal
Aku terpukau olehmu
Burung melayang – layang
Kicauan burung, sejuknya udara
Engkau cantik nan indah
Batu karang mu
Menjadi persembunyian ikan
Pemandangan dasar laut
Bak pelangi yang indah
 mendamaikan kalbu
hatiku terhanyut olehmu   
                                                             KARYA

(ANGGA BAYU SAPUTRA)


Post a Comment for "Antologi Puisi"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel