Inovasi Teknologi Tepat Guna Prakarya Kelas 11


    
Inovasi Teknologi Tepat Guna Prakarya Kelas 11 - halo sobat anggabays, kali ini saya share materi tentang Inovasi Teknologi Tepat Guna yang diajarkan pada pelajaran prakarya kelas 11. untuk sumbernya saya menggunakan buku ebook, yang kalian bisa download di link di bawah ini
BAB 2

Rekayasa dan Kewirausahaan
Inovasi Teknologi Tepat Guna




Tujuan Pembelajaran:


Setelah mempelajari materi ini, kamu mampu:

1.  Menyampaikan pendapat tentang karya inovasi teknologi tepat guna sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada Tuhan dan bangsa Indonesia

2.  Mengidentifikasi jenis, bahan, alat, dan proses karya inovasi teknologi tepat guna yang digunakan di wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan

3.  Merancang pembuatan karya inovasi teknologi tepat guna berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri

4.  Melaksanakan dan mempresentasikan karya inovasi teknologi tepat guna berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan disiplin dan tanggung jawab

5.  Menumbuhkan sikap kewirausahaan (entrepreneurship) dalam bidang karya rekayasa inovasi teknologi tepat guna

A.         Produk Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna

1.      Aneka Jenis Produk Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna

Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang dirancang dan dikembangkan berdasarkan pada aspek-aspek lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan etika masyarakat pengguna. Hemat sumber daya, minim dampak polutif, mudah penggunaan dan perawatannya merupakan bagian yang menjadi perhatian. Karya rekayasa inovatif dibuat untuk mempermudah dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pembuatan produk, di antaranya berupa produk pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, limbah perkebunan yang semua itu merupakan bagian solusi guna berproduksi. Beberapa contoh aneka produk karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna antara lain, seperti berikut.



a.  Alat Pencetak Briket

Alat pencetak briket adalah kempa yang berfungsi mencetak tepung arang dengan ukuran mesh tertentu yang telah dicampur dengan perekat kanji sehingga menjadi briket arang dengan ukuran dan bentuk tertentu seperti: kubus, bulat tabung, dan atau bulat pepat. Tekanan yang dihasilkan oleh kempa dapat berasal dari hidrolik maupun tekanan mekanik menggunakan ulir.

b.  Alat Pengering Hasil Pertanian

Alat pengering hasil pertanian, merupakan modifikasi alat dengan alat utama sumber panas, untuk mengurangi kadar air hasil pertanian dan baki (tray) . yang berfungsi sebagai “alas jemur” pada proses penjemuran secara alami serta blower yang berfungsi menghantarkan panas melalui saluran tertentu (selang) sehinggga mengenai permukaan produk yang akan dikeringkan.




c.  Alat Pengambilan Zat Warna Alam Indigo

Proses pengambilan zat warna alam indigo pada dasarnya adalah bagaimana melakukan aerasi pada cairan hasil rendaman daun dari tanaman Indigofera tinctoria.L. Sirkulasi air dengan menggunakan pompa memungkinkan terjadinya proses aerasi.

d.  Alat Pembuatan Tepung

Alat pembuat tepung arang, terdiri atas dua komponen utama, yaitu penghalus, dan penyaring. Penghalus dapat berupa grind, yaitu pertemuan dua buah logam yang berputar berlawanan arah dan menghancurkan arang benda yang hendak dihaluskan. Penyaring berfungsi mengayak arang dengan ukuran mesh tertentu.

e.  Alat Uperajang Sampah Organik

Alat perajang sampah biasanya berbentuk rol ganda yang berputar berlawanan dan diberi bilah berbentuk pisau, dimaksudkan untuk memperkecil ukuran agar lebih mudah melapuk pada proses pembuatan pupuk kompos.

f.   Alat Pengurai Serat Sabut Kelapa.

Bentuknya terdiri atas rol tunggal yang diberi paku-paku panjang untuk mengurai sabut kelapa sehingga terpisah dari serbuknya.

g.  Alat Pengepres Dalam Pembuatan Baglog

Prinsip alat ini sama dengan pencetak briket, yaitu berbentuk kempa (tekanan) yang dihasilkan baik dari tenaga hidrolik maupun mekanik.




2.      Manfaat Produk Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna

Manfaat karya rekayasa teknologi tepat guna :

a. Keberadaan karya rekayasa teknologi tepat guna memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat yang menggunakannya.

b. Solusi bagi peningkatan produktifitas dan efektifitas dalam menjalankan produksi usaha rumahan (home industri), industri kecil dan menengah (IKM).

c. Memberikan kemudahan, meningkatkan kualitas dan jumlah dalam berproduksi

d. Memacu kreatifitas dan inovatif pembuatnya untuk terus berkarya mencapai optimal
e. Terciptanya lapangan pekerjaan untuk mewujudkan karya inovasi.



B.    Produk Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna dalam Pembuatan Zat Warna Alam Indigo


Budaya Indonesia merupakan sumber daya dan kekayaan yang perlu terus dikembangkan dan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan di dalam kehidupan. Kita sering melihat di daerah-daerah banyak aktivitas penduduk kegiatan yang sifatnya turun-temurun dalam memenuhi kebutuhan. Batik dan tenun adalah produk yang dihasilkan oleh aktifitas masyarakat di sekitar kita. Kita mengenal batik dan tenun sebagai sumber daya yang diakui dunia sebagai kekayaan budaya Indonesia.
 





Pola integrasi tekno-ekologis seperti pada Gambar 2.6 dimaksudkan bahwa produk yang dihasilkan berupa zat warna alami merupakan produk yang ramah lingkungan. Peningkatan efektivitas dalam penggunaan karya teknologi tepat guna dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, lebih produktif, efisien, dan berkualitas. Penggunaan zat warna sintetis yang berlebihan dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan kulit penggunanya.

Salah proses produksi pembuatan batik dan tenun adalah pewarnaan. Pewarnaan secara alami pada kain batik dan tenun sangat disambut baik oleh masyarakat dunia dan memiliki nilai jual tinggi. karena merupakan produk yang ramah lingkungan dan sudah menjadi bagian dari gaya hidup (life style) dalam kehidupan di masa sekarang untuk ramah pada lingkungan.

Pengambilan zat warna alam, dalam hal ini warna biru yang diambil dari tanaman nila seperti Gambar 2.7 memiliki kekhususan tersendiri. Nama umum dagang nila dan jenis tanaman ini sering disebut dengan indigo/indian indigo (Inggris), tom/tarum (Indonesia), tagung–tagung/taiom/taiung (Filipina), kraam/na-kho (Thailand), cham (Vietnam), tarom (Malaysia).



Proses pengambilan zat warna alam indigo pada industri rumah masih menggunakan proses yang menggunakan tenaga manusia yaitu pada proses kebur (aerasi). Untuk mempermudah proses aerasi dapat digunakan alat kebur (spray aerator).

1. Desain Produk Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna Spray Aerator dalam Pembuatan Zat Warna Alam Indigo



2.      Bahan Pendukung Karya Inovasi Teknologi Tepat Guna Spray Aerator dalam Pembuatan Zat Warna Alam Indigo

a.   Pembuatan Spray Aerator

1)    Bahan untuk pembuatan tangki, dapat disubtitusi dengan drum bekas.

2)    Sprayer, dapat dimodifikasi dengan paralon yang diberi lubang banyak.

3)    Pipa paralon, untuk sirkulasi larutan yang dipompa.

4)    Keran pengatur dan pompa air, saklar dan kabel, dapat diperoleh di toko material.

5)    Rangka penopang tangki
6)    Pompa air
7)    Sumber energi listrik 220 V/AC

b.  Pembuatan Zat warna alam indigo

1)    Tanaman Indigofera tinctoria
2)    Air secukupnya, dalam pembuatan larutan rendaman tanaman yang dituangkan ke dalam alat spray aerator

3)    Kapur CaO, larutan CaO (kapur tohor) yang berfungsi mengikat zat warna yang terdapat pada tanaman


3.      Alat Pendukung Karya Inovasi Teknologi Tepat Guna Spray Aerator dalam Pembuatan Zat Warna Alam Indigo

a. Alat Pendukung Pembuatan Spray Aerator

Spray aerator dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu penyediaan sprayer, pompa, pemipaan dan tangki penampung. Prisip dasar dari proses ini adalah aerasi yaitu mengkontakkan cairan dengan udara. Sprayer bisa disubtitusi/diganti dengan pipa paralon yang diberi beberapa lubang.

Penyediaan reservoir/tangki penampung. Hal ini dapat disubtitusi dengan menggunakan drum bekas. Rangka disiapkan untuk menopang tangki, sprayer, pompa dan pipa yang digunakan. Pemipaan dilakukan bersamaan dengan pemasangan tangki. Setelah tangki, pompa, pipa dan sprayer terpasang, tinggal pemasangan saklar untuk mengoperasikan pompa. Sumber arus listrik yang digunakan AC 220 Volt.


b.  Alat Pendukung Pembuatan Zat Warna Alam Indigo

Bagian Perendaman

 
Digunakan ember untuk merendam daun Indigofera tinctoria.L. Spray aerator digunakan untuk mengaerasi cairan hasil rendaman. Keranjang, kain, dan ember digunakan untuk memisahkan antara pasta dengan air.



4.      Proses Karya Inovasi Teknologi Tepat Guna Spray Aerator dalam Pembuatan Zat Warna Alam Indigo

Proses produksi dalam pembuatan zat warna alam yang dikembangkan dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian yaitu :

a.  karya rekayasa pembuatan alat spray aerator

b.  pembuatan zat warna alam indigo biru

Spray aerator sebagai alat yang digunakan untuk pengambilan zat warna alam indigo biru yang biasa digunakan untuk pewarnaan batik, tenun, denim. Bahan baku zat warna alam ini berupa daun nila yang diolah melalui proses perendaman (24 jam), proses aerasi dan proses pengendapan. Hasil akhir berupa produk pasta / powder indigo biru yang mempunyai nilai jual cukup tinggi.

a. Proses Pembuatan Spray Aerator



 
Proses pembuatan zat warna alam pada dasarnya dibedakan dalam tiga tahapan pokok yaitu proses hidrolisis/perendaman, proses aerasi dan proses sedimentasi/pengendapan.

Daun Indigofera tinctoria segar dipetik pagi hari. Lakukan perendaman dengan menggunakan air dengan perbandingan 2 liter air untuk 1 kg daun selama 24 jam. Air hasil rendaman diarasi dengan menggunakan alat Spray aerator dengan menambahkan larutan kapur dengan perbandingan satu kilogram daun sebanyak 30 gram kapur. Warna air rendaman yang semula berwarna hijau emerald akan berubah menjadi warna biru. Proses sedimentasi dilakukan setelah proses aerasi selesai dan cairan ditampung ke dalam ember pengendapan.

1)  Bagian Perendaman



2)  Bagian Aerasi


Ditambahkan larutan kapur (CaO) pada saat proses aerasi seperti pada Gambar 2.15

3)  Bagian Pengendapan




Cairan yang telah diaerasi diendapkan dengan menggunakan ember. Setelah terdapat endapan, perlahan buang cairan bagian atas (berwarna kekuningan) dan tampung endapan tersebut seperti pada Gambar 2.16. Air akan terpisah dengan pasta dan pasta ini siap untuk dikemas. Jika penyimpanan dalam waktu lama, dapat dibuat powder dengan cara dikeringkan terlebih dahulu dan dihaluskan menggunakan peralatan tambahan.


c.  Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Pengembangan alat hasil karya inovasi teknologi tepat guna membutuhkan pekerjaan yang teliti dan harus memperhatikan keselamatan kerja sebagai upaya untuk meminimalisir timbulnya kecelakaan kerja. Peralatan keselamatan kerja yang digunakan dalam pembuatan alat yang mendukung proses produksi antara lain: sarung tangan, kacamata, helm, pakaian praktek, safety shoes, pelindung telinga, masker pelindung saluran pernapasan.

Keselamatan kerja dalam proses produksi menjadi hal yang utama untuk diperhatikan guna menghidari kecelakaan kerja. Keselamatan kerja mencakup pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan terhadap tenaga kerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari kondisi kerja yang tidak aman dan atau tidak sehat.

Syarat-syarat kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja ditetapkan sejak tahap perencanaan, pembuatan, pengangkutan, distribusi, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis, dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. Rambu-rambu keselamatan kerja memiliki warna dominan pada simbol memiliki makna seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.19:
 
 

C.         Pengemasan Produk Karya Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna dalam Pembuatan Zat Warna Alam Indigo

1.      Produk Karya Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna

Pengemasan produk rekayasa inovasi teknologi tepat guna dimaksudkan untuk mempermudah pekerja dalam menjalankan suatu pekerjaan untuk mencapai efektivitas

dan efisiensi dalam pembutan produksi. Teknologi dalam

pengemasan suatu produk berkembang dengan cepat. Casingatauselubungdidesaindenganmempertimbangkan estetika dan konsep yang ingin ditampilkan sesuai dengan pengguna atau calon pembeli.

Pengemasan memiliki dua fungsi:

(1)   fungsi distribusi: sebagai pelindung ketika produk didistribusikan dan (2) fungsi identitas: sebagai identitas produk. Untuk itu kemasan produk harus didesain agar produk dapat terlindung dari benturan dan menarik

Adapun fungsi kemasan produk antara lain, seperti berikut.

1)    Mempertahankan mutu
2)    Memperpanjang masa simpan
3)    Mempermudah penyimpanan dan pemasaran/ transportasi

4)    Menambah daya tarik bagi konsumen (memberi informasi dan sarana promosi)

5)    Agar manfaat tersebut di atas dapat dicapai, maka hal-hal berikut harus diperhatikan:

6)    Dibuat semenarik mungkin, punya ciri khas
7)    Memuat informasi yang jelas dan jujur
8)    Menarik (desain, warna, bentuk), dengan komposisi yang imbang

9)    Ukuran dan material bahan sesuai kebutuhan
10) Bahan terbuat dari material yang tahan terhadap perlakuan pada saat pemindahan.

11) Volume kemasan, menggunakan ukuran yang umum untuk produk-produk tertentu, misalnya 250 gr, 500 gr atau 1.000 gr.



Prakarya dan Kewirausahaan   85


Label adalah informasi yang dibuat pada kemasan biasanya berisikan tentang:
1)    informasi produk yang sebenarnya
2)    foto atau gambar produk
3)    logo perusahaan
4)    alamat produsen
5)    bobot produk

Informasi tentang masa produksi dan atau masa kadaluwarsa dan hal-hal lain yang istimewa pada produk yang dihasilkan menjadi bagian informasi bagi konsumen.

Produksi zat warna indigo yang terdiri dari dua jenis, yaitu basah dalam bentuk pasta dan tepung. Maka, bentuk kemasan bagi keduanya berbeda.

Perawatan              Produk     Rekayasa        Inovasi

Teknologi Tepat Guna dalam Pembuatan Zat

Warna Alam Indigo

1.      Pemeliharaan Lingkungan

Potensi budaya yang berkembang di Indonesia di antaranya batik, wayang, tenun, aneka kerajinan perlu terus di dukung agar tumbuh kreativitas dan inovasi yang mampu bersaing dalam pasar global. Salah satu bentuk dukungan adalah mengembangkan zat warna alam pada batik atau tenun.

Pengembangan row material berupa tanaman indigo berpotensi untuk menutupi permukaan tanah dan berkontribusi mengurangi pemanasan global, apalagi jika dilakukan penanaman skala besar. Jenis tanaman indigo dapat dikembangkan di daerah dengan area yang belum dimanfaatkan, sehingga lahan tidur dapat dimanfaatkan untuk budidaya Indigofera tinctoria.L bahkan di beberapa daerah tumbuh liar dan belum banyak dimanfaatkan.

2.      Perawatan Alat

Penggunaan spray aerator dapat mempermudah dalam proses produksi pengambilan zat warna alam indigo. Perawatan alat ini akan membantu kelancaran kerja dan biaya produksi.

a.   Perawatan alat terutama bagian sprayer, yaitu membersihkan bagian lubang sprayer agar tidak tersumbat dari kapur yang digunakan. Pastikan bagian ini dalam kondisi bersih setelah menggunakannya.

b.   Hindari tergenangnya air pada spray aerator pada bagian tangki (reservoir) saat penyimpanan agar tidak terjadi korosi pada peralatan.

c.   Lakukan pemeliharaan (maintenance) secara berkala pada pompa air, hindari terjadinya hubung singkat karena isolasi kabel kurang baik.

d.   Perhatikan penggunaan sumber listrik disesuaikan dengan spesifikasi pompa air yang digunakan.



 
Rangkuman

1.  Karya inovasi teknologi tepat guna dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam berproduksi. Sumber daya yang ada di Indonesia baik berupa sumber daya alam maupun sumber daya budaya dapat dikreasikan oleh sumber daya manusia dengan dukungan karya inovasi teknologi tepat guna. Dengan demikian, aktivitas dalam berproduksi menjadi lebih lancar.

2.  Kepekaan terhadap potensi alam maupun potensi budaya yang dimiliki sebagai langkah awal dalam pembuatan karya terkait dengan inovasi teknologi tepat guna berdasarkan konsep yang dimiliki. Soft skill terbagun.

3.  Kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang terkait dengan merancang pembuatan karya inovasi teknologi tepat guna akan muncul dan berkembang melalui pembiasaan dalam mengamati, mencari informasi, mengumpulkan data, bereksplorasi dengan semangat juang tinggi, motivasi yang timbul dari dalam diri dan terus berupaya pantang menyerah untuk terus menggali ide-ide.

4.  Menghargai hasil karya dan terus berinovasi secara disiplin dan bertanggung jawab sebagai bentuk dan upaya dalam mengembangkan ekonomi kratif dan menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

5.  Jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) dalam bidang rekayasa inovasi teknologi tepat guna terbangun dan menjadi bagian solusi dalam permasalahan dalam berproduksi berupa karya yang memiliki nilai jual dan daya saing dari produk yang dihasilkan





Post a Comment for "Inovasi Teknologi Tepat Guna Prakarya Kelas 11"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel