Resensi Buku : Dead and Gone




Resensi Buku : Dead and Gone - halo sobat anggabays. kali ini saya hadir dengan resensi buku kembali. buku yang diresensi berjudul Dead and Gone. berikut adalah identitas bukunya

Judul Novel   : Dead and Gone
Penulis             : Charlaine Harris
Penerjemah      : Meggy Soedjatmiko
Penerbit           : Erlangga
Tahun Terbit    : 2009
Tebal               : 429



            Novel Dead and Gone  karya Charlaine Haris ini memiliki genre fantasi. Novel ini membuat pembaca seolah berada pada dunia dimana terdapat makhluk mortal dan immortal yang hidup berdampingan. Meskipun demikian, tidak semua makhluk mau menerima kehadiran satu sama lain. Misalnya sebagian besar bangsa peri yang sangat membenci manusia, dan juga beberapa manusia yang juga tidak mau menerima kehadiran vampire, shapeshifter dan peri.

            Dalam novel ini dikisahkan kehidupan seorang gadis bernama Sookie Stackhouse yang ternyata merupakan manusia setengah peri. Dia baru mengetahui jika kakek buyutnya, Niall, merupakan pangeran dari bangsa peri. Gadis yang kerap dipanggil Sookie ini memiliki kemampuan telekinesis berkat darah perinya, yang memungkinkan dirinya utnuk bisa membaca pikiran orang-orang disekitarnya. Namun, kemampuan Sookie ini tidak berjalan efisien pada semua makhuk, dia hanya bisa membaca dengan jelas fikiran manusia, sedangkan pada peri, dia merasa otak mereka begitu kosong. 

            Berkat darah perinya juga Sookie memiliki daya pikat sendiri terhadap makhluk lain. Dia pernah beberapa kali memiliki hubungan special dengan pria immortal. Saat ini, dia menjalin hubungan pertalian darah dengan seorang vampire bernama Erick. Erick merupakan seorang sheriff pada kehidupan sebelumnya. 

            Konflik pertama yang disajikan dalam novel ini adalah ketika para shapeshifter yang mengumumkan eksistensi mereka pada dunia. Terjadi kekacauan hampir di seluruh dunia, termasuk pada bar tempat dimana Sookie bekerja, yang ternyata pemiliknya, Sam, adalah seorang wereanimal (hal 14). Hal itu diperparah dengan kematian Crystal, kakak ipar Sookie yang juga merupakan werepanther, yang ditemukan dengan keadaan disalib di belakang Merlotte’s. 

            Konflik selanjutnya yang merupakan inti novel ini adalah ketika Sookie menyadari ada peri yang menaruh niat jahat padanya. Orang itu, Dearman, merupakan musuh Niall yang ingin menjadikan Sookie sebagai jalan untuk membalas dendam pada Niall. Dearman merupakan adik Niall yang ingin merebut tahta pangeran dari Niall. Dia juga sangat membenci manusia, sehingga ia ingin menuntut gerbang antara Summerland, dunia para peri,dengan dunia manusia.

            Dearman, melalui orang suruhannya, berusaha untuk menclekakan bahkan membunuh Sookie demi menuntaskan niatnya. Namun, berkat perlindungan dari beberapa makhluk immortal, yang kebetulan memiliki hutang budi pada dirinya berkat menyelamatkan para pemimpin mereka, Sookie berhasil selamat. Niall juga turut andil dalam menyelamatkan nyawa cucu buyutnya itu, dia sangat menyayangi Sookie, bahkan dia rela membunuh bangsanya demi Sookie. 

            Novel ini dapat dikatakan sadending, karena meskipun Sookie dapat selamat dari maut. Perang ini memakan banyak sekali korban, baik itu dari bangsa peri sendiri, shapeshifter, maupun vampire. Selain itu, Niall yang berhasil memenangkan perang peri dengan membunuh adiknya sendiri, mengambil keputusan untuk teta menutup gerbang atara summerland dengan dunia manusia. Dia mengambil resiko tidak menemui Sookie demi menyelamatkan manusia dari kekejaman kaum peri.

Disamping ceritanya yang sangat seru dan alurnya yang tidak  mudah ditebak, novel Dead and Gone karya Charlaine Harris ini memilikit kelemahan, atau mungkin tidak bisa disebut sebagai kelemahan juga, yaitu tokohnya yang sangat benyak sehingga sulit untuk diingat.

Penulis Resensi : (Meilina Dwi Putri Lestari / 19/ XI MIPA 1)
tunggu update-an artikel yang lain ya sob. terus kunjungi blog ini

Post a Comment for "Resensi Buku : Dead and Gone"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel