Cerpen : Hadiah


HADIAH

Dingin
Sepi
Sunyi
Dibawah rengkuhan malam yang membekukan, seorang pria jangkung dengan tudung jaket berjalan diantara deraian air hujan. Sendirian. Dengan tangan dimasukkan ke dalam saku jaketnya, dia menengadahkan wajahnya menantang gelapnya langit dan derasnya hujan.
Setelah sekian lama, diapun kembali berjalan menuju tempat dimana ia merasa menjadi dirinya. Tempat dimana dia bisa sendiri. Tempat dimana dia bisa mendengar suara jangkrik. Dan tempat dimana dia mengadu mimpi.
Ya, ditempat yang seperti istana tapi sesepi kuburan, tempat semewah hotel bintang lima tapi seangker bangunan tua. Rumah. Kesanalah langkahnya membawa diri.
Setelah membersihkan diri dan berganti baju, dia memasuki ruang bermainnya. Ruangan dimana tidak seorangpun pernah masuk kecuali dirinya. Ruangan dengan pengamanan setara dengan istana presiden. Ruangan putih tanpa hiasan apapun. Kecuali kasur besar tepat ditengah ruangan,  meja kayu besar berwarna putih di salah satu sisinya Dan jam dinding yang menggantung. Juga jendela yang dilapisi kaca tebal sebagai pengganti Salah satu dinding. Begitu sederhana. Namun, tidak ada yang tau ada apa dibalik semua kesederhanaan itu.
Reno namanya. Dia satu satunya makhluk hidup makroskopik yang menghuni ruangan itu. Ruangan yang biasa dia sebut sebagai Free Zone. Reno memasuki ruangan itu dengan rambut basah sehabis mandi. Tubuh tegapnya menjulang terlihat kontras diantara perabot serba putih itu. Wajah tampannya yang selalu tersembunyi dibalik tudung jaketnya terlihat begitu segar. Dia mengahmpiri meja kayu putih dan duduk di kursi yang ada di depannya. Dia menekan tombol kecil yang ada di ponselnya dan keluarlah 3 buah layar led berbentuk lengkung lengkap dengan keyboard dan mousenya. Ya, itu lah mainannya. Mainan yang selalu menemaninya menyelami lautan tak berdasar bernama Palung Mariana.
Setelah menekan tombol power pada pojok kanan bawah layar paling kanan munculah wajah salah satu karakter anime berwujud gadis mungil dengan baju kebesaran, bando berbentuk telinga kucing dan rambut panjang berwarna ungu terang dikuncir dua. Karakter itu terlihat sangat imut dengan wajah merona yang digambarkan dengan semburat merah pada kedua pipinya dan mata bulatnya menatap sendu dan malu-malu.
Ketika baru saja ingin membuka Aplikasi game yang ingin dimainkannya tiba-tiba ponselnya berdering dengan nyaringnya. Ternyata yang menelpon adalah salah satu rekan kerja perempuanya yang ia tahu sebagai pengagumnya. Atau mungkin bisa dikatakan semua perempuan adalah pengagumnya.
Setelah menutup telepon, Reno langsung menyambar jaket dan kunci mobilnya. Ya, Reno bekerja di sebuah Badan Cyber Negara, dan baru saja dia mendapat kabar bahwa ada orang yang berusaha menembus sistem keamanan di kantornya.
Dan di sinilah dia, disebuah gedung megah dengan segala kemewahan interior dan teknologinya yang menyilaukan mata. Reno langsung disambut oleh tatapan panik para petinggi BCN yang telah tiba sebelum dirinya. Langsung saja Reno duduk di depan layar LED besar yang menampilkan berderet-deret kepingan CD yang semakin lama semakin habis yang menandakan bahwa data dari database BCN sedang dicuri.
Reno mencoba menggagalkan pencurian data tersebut namun selalu gagal. Berbaris-baris kode yang mungkin hanya segelintir orang di ruangan itu mengerti telah berjejer dengan rapi memenuhi layar LED di sebelah layar utama itu. Namun, justru yang muncul adalah barisan huruf dan angka yang terlihat tanpa makna. Salah satu petinggi BCN bertanya pada Reno apa maksut dari huruf  dan angka itu yang hanya di jawab Reno dengan gelengan.

'B7WGOLDA7H3'
*hari dimana semuanya berakhir dan sesuatu yang baru telah dimulai
*korbankan semua yang berharga dalam rumahmu untuk mendapatkan hari itu
*hari itu berjarak dua langkah dari posisimu
$ Hati-hati dengan langkahmu. $
$ Atau kau akan mendapatkan kejutan yang lebih seru.$

* _ _ _ _ _ _ _*

Begitulah isi pesan sang pencuri yang menggemparkan seisi kantor. 5 menit berlalu keheningan belum juga terpecah. Reno yang biasanya begitu mahir menangani kasus semacam ini seperti tidak berdaya menghadapi 6 baris kalimat hadiah dari sang pencuri. Raut wajah panik belum juga surut.
“Tunggu!!” Tiba-tiba suara lembut perempuan menginterupsi.
“Sepertinya aku tau maksud dari teka-teki ini” ternyata yang berbicara adalah orang yang sama yang telah menelpon Reno tadi. Regina.
Dengan tatapan mata penasaran para penghuni ruangan itu, Regina beringsut mendekati layar itu. “ Perhatikan kalimat ini.” Kata Regina sambil menunjuk baris ke-3 dalam pesan tersebut. “ Korbankan semua yang berharga dalam rumahmu untuk mendapatkan hari itu. “ Regina membacakan kalimat yang dimaksud.
“ Jika kita perhatikan, yang dimaksud barang berharga dalam kalimat ini adalah kata GOLD yang ada pada tengah-tengah 'B7WGOLDA7H3'. Jika kita menghilangkan kata GOLD maka yang tersisa adalah B-7-W-A-7-H-3. Sekarang mari kita perhatikan petunjuk berikutnya yaitu hari itu berjarak dua langkah dari posisimu. Kita mulai dengan mengganti huruf yang ada dengan huruf yang berada di 2 tuts ke kanan setelah tuts huruf yang di maksud dalam keyboard QWERTY, sehingga akan menjadi M-7-R-D-7-K-3. Setelah itu..”
“Tunggu, aku tau maksudmu .” Reno tiba-tiba memotong penjelasan Regina dengan semangat. Hal yang sangat jarang terjadi pada Reno.
“Yang selanjutnya kita lakukan adalah mengganti angka-angka yang ada dengan 2 angka sebelum angka itu, maka akan menjadi M-5-R-D-5-K-1. Angka-angka itu mewakili huruf yang ada pada urutan tersebut. Hasilnya adalah M-E-R-D-E-K-A. Jawabannya adalah kata MERDEKA, sesuai dengan petunjuk pertama yaitu hari dimana semuanya berakhir dan sesuatu yang baru telah dimulai. Kemerdekaan mengakhiri perjuangan yang dilakukan para pahlawan pada masa itu untuk mengusir para penjajah. Namun hal itu juga membawa sesuatu yang baru, kewajiban baru yang diemban seluruh masyarakat Indonesia, yaitu mempertahankan dan mengisi kemerdekaan itu sendiri.” Jelas Reno dengan berapi-api.
“Lalu apa maksud kelimat selanjutnya? Bisa saja teka-teki ini adalah jebakan.” Tanya Regina ketika Reno akan menekan tombol enter setelah memasukkan jawaban teka-teki yang baru saja mereka dapatkan.
“Aku tidak tau, tapi mari kita coba.” Jawab Reno setelah sepersekian detik terdiam.
“Jangan main-main Reno.” Kata Pak Arie.
“Lalu apa yang harus kita lakukan? Menunggu sampai semua data kita habis?” Tanya Reno menanggapi kata-kata Pak Arie dengan salah satu alis terangkat. “Di sini kita diajak bermain oleh pencuri ini. Jadi yang harus kita lakukan hanyalah mengikuti semua permainan yang telah dia siapkan.” Lanjut Reno enteng kemudian menekan tombol enter pada keyboard.
Kemudia yang terjadi adalah layar berubah menjadi hitam. Kemudian…

SELAMAT
KAU TELAH BERHASIL
Layar kembali hitam.

MARI KITA LANJUTKAN !!!!

Kemudian muncul teka-teki selanjutnya.

AKU ADALAH SEORANG ANAK
AKU DARI SUKU GAYO
AKU SERING BERMAIN LUMPUR YANG KOTOR
AKU ADALAH AKU
AKU INGIN  HIDUP
MESKIPUN ITU BERARTI KAU SEKARAT
AKU SERING PELESIR DAN BERFOTO
AKU TIDAK AKAN TERTANGKAP MESKI KAU KEJAR
SIAPAKAH AKU?

……………………………..

“Apa-apaan ini, kenapa yang muncul malah cerpen tidak berguna seperti ini?” Tanya Pak Arie yang mulai geram dan muak dengan semua ini.
“Tenanglah pak, pencuri kita sepertinya sangat ingin bermain dengan kita. Dan lagi pula saya sudah tau apa jawabannya, bukan begitu Regina?” Jawab Reno dengan senyum miringnya.
“Aku? Mengapa kau begitu yakin?” Regina yang tergagap setelah bangun dari keterpesonaannya pada senyum miring Reno.
“Aku tau kamu sudah mengerti jawabannya. Baiklah jika kamu tidak mau menjelaskan, aku akan menjelaskannya pada para atasan kita ini.” Jawab Reno sambil melirik tiga orang atasannya yang tengah memandangnya penasaran.
Reno membaca kembali isi teka-teki itu dengan suarang keras. “Nah, apakah bapak dan ibu sekalian sudah mengerti?” tanya Reno dengan nada meremehkan. “Sepertinya belum.” Lanjut Reno sambil terkekeh.
“Jawaban dari PR kita kali ini adalah KORUPTOR. Perhatikan huruf terakhir pada masing-masing baris. Kita akan mendapatkan huruf K-O-R-U-P-T-O-R. Kata itu juga cukup mewakili dari isi pesan ini. Dan..” Reno menggantungkan ucapannya. “Aku penasaran siapa yang pencuri cerdas kita ini.” Lanjut Reno sambil terkekeh dan menggelengkan kepalanya geli. Kemudian Reno memasukkan jawabannya dan menekan tobol enter.
Layar kembali berubah warna menjadi hitam sepenuhnya. Sementara di layar sebelahnya kepingan-kepingan CD itu semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Waktu telah menunjukkan pukul setengah dua dini hari.
Layar kembali hidup dan …
SELAMAT !!
KALAIN TELAH BERHASIL
MEMPERLAMBAT PROSES UPLOAD DATA
            Layar berubah hitam
DAN,
            Layar berubah hitam
TERIMA KASIH
TELAH MEMBANTUKU
MASUK KE REKENING KALIAN
LANJUT ?
AKU TIDAK MENERIMA PENOLAKAN !!
            Layar kembali hitam
            “ Aku tidak berhasil menemukan alamat IP dari orang ini.” Pak Wahyu tiba-tiba muncul dari balik pintu dengan wajah frustasi dan rambut yang sudah acak-acakan. “Terus cari siapa dalang dibalik ini semua. Dan jebloskan ke Penjara.” Teriak Pak Arie “Baik Pak.” Jawab Pak Wahyu singkat dan kembali berjalan keluar.
            “Baiklah kita kembali pada pencuri kita yang pandai bersembunyi ini.” Kata Reno kembali menghadap layar computer dengan wajah serius dan mata yang berbinar-binar semangat. Dan sekarang layar itu menampilkan teka-teki baru yang menunggu untuk diselesaikan.
KAMI ADA DI DEPAN JENDELA
KAMI JUGA ADA DI ANTARA PARA RAJA
KAMI  JUGA TERKANDUNG DALAM RUMUS ALJABAR

SIAPAKAH KAMI?
*Kami tampak nyata maupun maya
*Kami adalah sejoli


_ _ _ _ _

            Hening. Semua orang dalam ruangan itu memfokuskan pandangan dan pikiran pada barisan kata yang tertata rapi di layar komputer. Otak mereka bekerja keras menimbang dan mikirkan segala kemungkinan yang di maksud dalam teka-teki ini.
            “Ada yang punya ide?” Tanya Regina tiba-tiba. Namun tidak ada yang menjawab.
            “Sepertinya aku punya ide.” Suara Reno kembali terdengar setelah sekian lama tidak terdengar suara apapun kecuali dengungan AC yang ada di ruangan itu.
            “Aku tidak tau apakah ini benar atau tidak. Tapi ku pikir sejak dari tadi memang tidak ada yang pasti. Semua hanya berupa kemungkinan.” Kata Reno sedikit ragu.
            “Pada teka-teki ini yang digunakan adalah kata KAMI bukan kata AKU seperti yang digunakan pada teka-teki sebelumnya. Hal itu menunjukkan kalau subjek yang dimaksud adalah jamak.Hal ini diperkuat dengan kalimat Kami adalah sejoli. Kali ini mari kita asumsikan KAMI yang dimaksud bukan sebuah objek tertentu, tapi pada kata nya.Perhatikan kata terakhir pada masing-masing baris. Di sana ada kata JENDELA, RAJA dan ALJABAR. Dari tiga kata tersebut dapat kita lihat jika yang sama adalah huruf J dan A. Kemudian pada petunjuk terakhir di sebutkan  Kami tampak nyata maupun maya. Ini menunjukan bahwa tidak masalah jika terbalik, seperti ketika kita berkaca maka yang terlihat adalah bayangan maya kita. Yang penting adalah jawabannya benar.” Reno kembali menjelaskan apa yang ada pada otak cerdasnya.
            “Apa kamu yakin Ren? Kita tidak tau apa yang akan terjadi jika kita salah memasukkan jawaban. Bisa saja proses upload data yang telah melambat ini berubah menjadi lebih cepat dari yang tadi.” Regina berkata dengan ragu.
            “Aku tidak 100% yakin dengan hal ini. Tapi seperti yang tadi aku katakan, sedari tadi kita hanya bermain pada KEMUNGKINAN. Jadi apa aslahnya jika kita kembali menggantungkan nasib pada kemungkinan ini?” Jawab Reno dengan seriangaian tampannaya.
            “Baiklah mari kita coba. Aku sudah sangat penasaran dengan akhir dari ini semua.” Bu Jessica yang sedari tadi diam mulai tidak sabaran. Renopun mengetikkan huruf J dan A pada kolom yang disediakan dan menekan enter.
SELAMAT!!
KALIAN TELAH MENGHENTIKAN PROSES UPLOAD DATA.
AKU AKAN MENGEMBALIKAN DATA KALIAN,
TAPI SEBELUMNYA, SELESAIKAN INI TERLEBIH DAHULU!

Layar berubah menampilkan soal psikologi sederhana
           






Teka-teki ini adalah yang paling mudah dari yang sebelumnya. Reno langsung tau setelah melihat gambar ini. “Jawabannya adalah 87” Kata Reno singkat.
“Bagaimana bisa?” Tanya Pak Arie.
“Silakan kembali ke SD jika tidak mengerti Pak.” Jawab Reno tidak perduli jika kata-katanya menyinggung atasannya itu.
Setelah Reno memasukkan jawabannya. Layar komputer kembali menampilkan pesan dari sang pencuri.

SEKALI LAGI SELAMAT !!
KAU SANGAT CERDAS RENO DIRGANTARA.
AKU TELAH MENGEMBALIKAN SEMUA DATA KALIAN DENGAN UTUH.
DAN JANGAN KHAWATIR AKU TIDAK MENGAMBIL UANG KALIAN SEPESERPUN. AKU HANYA INGIN BERSENANG-SENANG DENGAN KALIAN SEMUA.
TERIMAKASIH TELAH BERPARTISIPASI DALAM PERMAINAN KU.
NANTIKAN SALAM MANISKU BESOK DI RUMAH KALIAN MASING-MASING.

Layar berubah warna menjadi hitam polos.
Kemudian muncul wajah mereka yang ada di ruangan itu. Ternyata sedari tadi webcam komputer tersebut menyala tanpa ada yang menyadari.
Semua orang di ruangan itu terkejut melihat wajah mereka di layar komputer tersebut. Tidak ada yang bisa berkata apapun. Sampai akhirnya Pak Indra sebagai pimpinan tertinggi BCN meminta mereka untuk pulang dan beristirahat karena waktu telah menunjukan jam 3 dini hari, dan pagi nanti mereka harus kembali bekerja.
Reno langsung pulang ke rumahnya dan membaringkan tubuh lelahnya pada kasurnya. Namiun dia terus bertanya-tanya apa yang akan mereka dapatkan pagi nanti. Sampai akhirnya matanya tidak kuat lagi dan milih untuk tidur.
Jam setengah 7 tepat Reno bangun dari tidur singkatnya dan lengsung berlalu ke kamar mandi. Setelah selesai membersihkan diri, Reno keteras rumahnya untuk mengambil korang pagi langganannya. Dia begitu terkejut dengan headline Koran pagi itu yang menyebutkan bahwa Pak Arie dikabarkan tersandung kasus korupsi pengadaan teknologi pengamanan internet baru bagi BCN. Dia dituding menggelapkan dana sebesar 3,9M. Di bawah headline itu ditampilkan potret Pak Arienal bersama dengan istrinya, Jeni Keumala, bersama 2 putranya yang sedang berlibur di Bali.

TAMAT


meilina dwi p

Post a Comment for "Cerpen : Hadiah"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel