Cerpen : Terjebak


TERJEBAK

            Aku merupakan seorang pelajar yang sedang duduk dibangku SMA, kelas 11 tepatnya. Aku tidak jauh beda dengan  pelajar lainnya. Namaku Valerie teman-temanku biasa memanggilku sebatas Val. Lalu disuatu hari aku mengalami kejadian yang menurutku itu lucu namun menegangkan. Tepatnya dihari Selasa, aku berangkat sekolah pukul 5:45 pagi. Yah mungkin menurut beberapa orang itu terlalu pagi untuk berangkat sekolah, tetapi karena jarak rumahku dan sekolah cukup jauh aku rela menempuh perjalanan sepagi itu.
Aku sampai di sekolah sekitar pukul 6:15 pagi. Walaupun itu masih tergolong pagi, dikelas sudah ada beberapa siswa yang sudah hadir. Terkadang aku sampai disekolah tertidur karena mengatuk dan didukung oleh gumpalan awan yang menyatu berwarna keabu-abuan.
Pukul 7:00 pagi pelajaran dimulai, cuaca waktu itu masih terlihat mendung dengan udara yang lumayan dingin. Setelah beberapa jam kemudian akhirnya saat yang ditunggu-tunggu pun datang yaitu bel pulang sekolah berbunyi. Aku pulang sekolah jam 15:30 sore, dan setelah itu aku ada les di suatu bimbel yang lumayan favorit bagi kalangan pelajar.
            Setiap aku ada jadwal les maka setelah pulang sekolah aku akan mencari temanku yang naik sepeda motor meminta untuk mau menebengiku. Bella , ya nama itu yang selaluku cari kalau ada jadwal les. Bella boleh dibilang teman yang baik namun dia terkadang menjengkelkan, karena  dia selalu menari ala-ala korea atau teman-teman biasa menyebutnya k-pop.
Aku berhenti dikostan temanku dan tak lupa mungucapkan terima kasih. Setelah masuk ke kost aku bertemu dengan Putri dan Diana. Putri pemilik kost tersebut berbeda dengan Diani, dia sama sepertiku numpang istirahat sejenak sambil menunggu waktu les tiba. Seharusnnya ada lima orang yang berada dikostnya Putri. Kami semua satu bimbel dan selalu berangkat besama-sama. Namun dua orang lagi masih disekolah karena ada tugas yang mereka harus kerjakan.  Dua orang itu adalah Jessika dan Diana, Diana dan Diani merupakan anak kembar yang sudah menjadi temanku sejak SMP. Pukul 16:00 sore aku dan temanku mulai bergantian ke kamar mandi untuk melakukan aktivitas masing-masing.
            Giliranku pun tiba, aku membawa pakaian gantiku dan sabun cuci muka. Sesampainya di kamar mandi aku melakukan aktivitas satu persatu. Pertama dari ganti baju dulu kemudian mencuci muka, lalu yang terakhir yaitu wudhu. Namun sebelum melakukan aktivitas itu ada yang mengganjal pikiranku dari tadi. Aku menutup pintu kamar mandi  tidak seperti biasanya yang mudah untuk ditutup namun kali ini agak berbeda. Membutuhkan sedikit tenaga untuk menutupnya. Aku sudah memiliki firasat buruk mengenai hal itu.
Karena waktu yang singkat dan tergesa gesa pikiran itu ku hilangkan dari otakku. Setelah selesai semuanya. Aku mulai mendekati pintu dan membukanya. Tetapi pintunya tidak mau terbuka. Kupikir itu macet, namun setelah kucoba beberapa kali tidak berhasil.
            Aku mulai berpikir yang tidak-tidak karena panik. Aku takut, kalau terjadi apa-apa kepadaku. Pada saat itu aku tidak bawa Handphone           dan ventilasi di kamar mandi itu ada dua namun sangat kecil. Aku mulai berpikir bagaimana caraku untuk keluar dari kamar mandi tersebut. Aku sudah teriak-teriak dan menggedor gedor pintu tersebut namun tidak ada hasilnya. Sejak itu aku mulai berdoa didalam hati kepada Tuhan agar menyelamatkanku kali ini. Tawa salah seorang temanku terdengar dari kamar mandi tetapi suara teriakanku yang tertutup ruangan yang sempit itu tidak sampai ke kamar.
Beberapa menit kemudian...
Aku melihat ada bayangan yang lewat dari luar kamar mandi. Aku pikir itu setan atau makhluk sejenis itu,namun aku secara reflek menyebut kata “ Put, ” dan tidak terduga Putri pun membalasnya “ yaa? ”.
“ Put aku terjebak disini nggak bisa keluar!!! ” kataku.
“ Serius kamu ? ” jawabnya dengan nada setengah tertawa.
“ Iya put, kukira pintunya macet tapi setelah kucoba lagi gak bisa kebuka, ” jawabku.
“Oh benarkah ? hahaha, ” si Putri menjawab
Putripun menanggapinya dengan tertawa dan tak lama kemudian Diani menghampiri Putri menanyakan “ kenapa kau tertawa? ”
“Valerie terjebak disana, ” kata Putri sambil tertawa.
Diani pun ikut tertawa dan tanpa sadarpun aku ikut tertawa. Namun setelah beberapa menit Putri dan Diani mencoba membuka pintu tidak ada hasil. Gelak tawa tadi tiba-tiba berubah menjadi kepanikan yang entah tak tau arahnya.
Kemudian Putri memanggil ibu kost dan menanyakan apakah ada kunci untuk membuka kamar mandi itu.
Dengan suara yang lumayan keras ibu kost menjawab “ kamar mandi yang mana kak? ”.
“ Yang itu buk dekat dapur, “ kata Putri.
“ Waduh kalo itu gak ada kuncinya kak, itu ada orangnya? “ jawab ibu kost.
“ Ada bu teman saya di dalam, ” kata Putri.
“ Duh ada-ada saja padahal ibu mau berangkat ke gereja, ” jawab ibu kost.
Akupun mendengar semua percakapan ibu kost dengan Putri, tanpa sadar hal itu membuat tubuhku  gemetar dan pandanganku berkunang-kunang. Semua kunci sudah dicoba oleh ibu kost dan teman-temanku berkali-kali. Namun percuma saja tidak berpengaruh pada pintunya. Dari dalam pintu aku juga berusaha memutar mutar handle pintunya siapa tau ada hasilnya.
            Aku merasa bersalah telah menutup pintu itu rapat-rapat karena pada akhirnya merepotkan semua orang. Ditambah lagi ibu kost tadi sempat berkata ingin pergi ke Gereja. Tak lama kemudian ibu kost menelfon bapak tukang kunci. Sambil menunggu bapak tukang kunci datang,
“ Val, kamu masih bisa napas kan? “ tanya Putri.
“ Iya Put, tapi terkadang aku batuk-batuk dan mataku mulai berkunang-kunang, “ jawabku.
“ Aaahhhhh, “(menjerit) respon Putri.
“ Tahan sebentar lagi val bapak tukang kunci udah OTW, “ kata Diani
“ Iya Val tahan bentar lagi, sabar !!! “ si Putri menyaut.
“ Iya semaksimal mungkin aku tahan, “ jawabku dengan nada kecil.
(uhuukk-uhuukk)
Mendengar aku batuk-batuk, teman-temanku sangat panik. Ventilasi yang sangat kecil membuat oksigen sangat sulit masuk, apalagi ventilasi itu tidak menguhubungkan lingkungan luar namun kamar mandi juga. Aku mulai merasa pusing dan keringat dingin aku berusaha untuk tetap sadar. Aku didalam hati berkata kepada Tuhan “ Tuhan selamatkan saya,bagaimanapun caranya tolong saya,jika pintu ini rusak saya siap ganti rugi, “ lebih parah lagi aku mendengar suara suara aneh dalam kamar mandi itu,tepatnya disaluran air.
Setelah kuperhatikan betul-betul ternyata ada kecoa yang tiba-tiba muncul di sana. Dengan spontan aku menjerit. Teman-temanku semakin panik dan menyakan “ kenapa Val ? ”
“ ADDAA KECOAAAA !!!!!! “ jawabku dengan berteriak.
“ Bagaimana ini aku takut sekali dengan kecoa ? ” tanyaku kepada teman-teman.
“ Aduhhh kita gak tau Val “ jawab teman-temanku.
“ Aaaaaaaa bagaimana ini....?? “ kataku sambil sedikit merengek.
“ Yahhh jangan nangis Val “ kata teman-teman.
“ Gimana kalau pukul pake gayung aja Val ?? “ Diani menyarankan.
“ Aku tidak punya keberanian sebanyak itu untuk memukulnyaaa!! “ jawabku.
Dan dengan situasi tersebut tiba-tiba kecoa itu terbang ke arahku. Aku menjerit dan berpindah tempat yang aman. Tidak hanya satu kali kecoa itu terbang ke arahku namun berkali-kali. Aku berlarian kesana kemari dengan ruangan sesempit itu menghindari kecoa yang terbang dengan leluasa itu. Seakan-akan aku adalah incarannya. Dan suatu saat kecoa itu mendarat tepat di WC kemudian  dengan cepat aku mengambil gayung dan menyiramnya. Setelah kecoanya ikut hanyut dengan air ketika aku mau kembali ke atas WC aku terpeleset dan menimbulkan suara yang cukup keras dari luar.
“ Val kamu kenapa ? “ tanya Diana.
“ Aaaww, aku terpeleset Na “ jawabku.
“ Kok bisa sihhh, hati-hati dong Val “ kata Diana dengan nada khawatir.
“ Iya Na lantainya licin banget dan tanpa kendali aku terpeleset gitu aja “ jawabku.
“ Tapi kamu gakpapa kan ?? “ tanya Diana dan Putri.
“ Iya gakpapa kok Cuma rada sakit tanganku “ jawabku.
“ Kecoanya gimana Val, masih ada disitu ? “ tanya Putri.
“ Udah enggak ada kok, udah tak siram tadi di WC “ kataku.
“ Oalah , yaudah kamu naik lagi gih nek atas WC “ suruh Putri.
“ Iya Put “ jawabku.
            Tak lama kemudian bapak tukang kunci datang membawa peralatan yang dibutuhkanya. Hampir 20 menit berlalu bapak tukang kunci itu berusaha membuka pintu.
Ada pepatah mengatakan USAHA TIDAK AKAN MENGHIANATI HASIL tak lama setelah itu bapak tukang kunci mulai mendobrak-dobrak pintu dan akhirnya terbuka namun handle pintunya rusak.
Aku keluar kamar mandi mengambil baju kotor yang ku gantung di pintu berjalan sempoyongan tanpa arah, tubuhku diselimuti oleh keringat dingin. Takku lupa ucapan terima kasih kepada semua yang berusaha menyelamatkanku.
Dan akupun pingsan tak bisa menahan kesadaranku. Hal itu membuat semua yang ada disana kembali panik setelah kelegaan akan diriku yang selamat keluar dari kamar mandi. Aku diangkat oleh bapak tukang kunci dan ditidurkan di kamar temanku. Mereka mendekatkan bau bauan ke hidungku. Tak lama setelah itu aku membuka mataku perlahan. Dan sadar kembali, semua orang ikut lega akan kesadaranku. Mungkin aku terkejut setelah mengalami banyak hal di kamar mandi dan akhirnya pingsan.
            Sesuai kata doaku tadi jika aku selamat keluar dari kamar mandi walaupun pintunya hancur aku akan ganti rugi. Lalu aku dan Putri mulai mengobrol dengan ibu kost.
“ Buk maaf tadi sempat merepotkan banyak hal, “ kataku.
“ Iya kak, gakpapa kok lain kali hati-hati ya, ” jawab ibu kost.
“ Iya bu, anu tadikan handle pintunya kan rusak saya ganti berapa? “ tanyaku.
(dalam hati aku berpikir “ah mungkin hanya beberapa ratus ribu”)
“ Satu juta kak, “ jawab ibu kost dengan spontan.
(tidak sesuai dugaan aku dan Putri terkejut mendengarnya)
“ Hahaha becanda kak gak usah diganti kok gakpapa, “ kata ibu kost.
“ Jangan gitu dong bu, saya tersangkanya gak enak, “ kataku.
“ Kalau mau ganti rugi ya sekarang satu juta ,  gakpapa kok kak emang udah waktunya diganti, “ jawab ibu kost
“ Hmmmmm, beneran bu ? “ kataku sebagian ragu.
“ Iya, kamu katanya ada leskan udah jam segini lho sana berangkat, “ tanya ibu kost.

Dengan terkejut aku dan putri nengok jam dan menunjukan pukul 17:30 . Aku bergegas berangkat dengan teman temanku dan tak lupa mengucapkan banyak terima kasih.


Penulis Cerpen : Endah Suprapti M (07)

Post a Comment for "Cerpen : Terjebak"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel