Cerpen : Hampir Goyah
Nama : Naufal Falih Ardenanda
No : 23
Kelas : X IPA 1
Judul cerpen :
Hampir Goyah
Pengarang :
Naufal Falih Ardenanda
Hampir
Goyah
Biji
pepaya sulit dibelah dua dan selalu bersama daging buahnya. “Sahabat selalu ada
disaat kita membutuhkannya, menemani kita disaat kita kesepian, ikut tersenyum
disaat kita bahagia, bahkan rela mengalah padahal hati kecilnya menangis…”.
Begitulah
persahabatan Ari dan Joni, yang sangat sulit dipisahkan dan tetat bersama.
Meskipun berbeda latar belakang, mereka berdua tetap bersahabat. Menurut Joni,
bersahabat bukanlah mempererat persamaan, melainkan perbedaan. Joni memang anak
yang suka berteman. Maka dari itu, dia bisa bersahabat dengan Ari sejak kecil.
Joni sadar bahwa dia berasal dari keluarga sederhana, tidak seperti Ari. Namun
dia sangat beruntung mempunyai seorang sahabat seperti Ari yang bisa
menerimanya dan tidak membeda bedakannya. Bodoh, bukan berarti tak memiliki
kemampuan. Dia sangat mahir dalam berolahraga basket, namun dia tidak bisa
menghilangkan sifat emosinya. Apalagi tentang penghianatan
Bersekolah
di SMA yang sama, Ari juga mengakui sangat beruntung memiliki sahabat seperti
Joni. Menurut dia, Joni adalah sahabat terbaik yang tak tergantikan. Meskipun
Joni sedikit konyol dan lucu, tetapi hal tersebut yang membuat keakraban
diantara mereka. Ari beruntung lahir di keluarga yang kaya dan sangat baik
serta dermawan. Ari tipe cowok yang pendiam dan cool, namun dia sangat setia.
Meskipun dia pendiam, keberaniannya diakui banyak orang. Memang dia sangat
pintar daripada Joni. Perbedaan-perbedaan itulah yang membuat persahabatan
mereka tak pernah luntur.
Ari dan
Joni memang terkenal di sekolahnya. Keduanya memiliki pandangan yang sama
terhadap masa depan. Duduk di bangku kelas 12 mereka sepakat untuk melanjutkan
di Universitas yang sama. Ari juga sudah berjanji untuk membatu Joni saat
belajar agar dapat masuk bersama. Untuk itu mereka harus bekerja keras dan
menjauhi hal yang merugikannya terlebih dahulu. Namun, banyak cewek yang naksir
kepada Ari di sekolah. Tidak ada satupun yang dia respon. Tak kalah, Joni
ternyata diam,diam menyukai seorang cewek, namun tidak dari sekolahnya.
Tidak
seperti biasanya, Ari pulang sekolah tidak bersama Joni tanpa alasan. Ari
pulang bersama cewek yang ia sukai dari SMA lain. Pada awalnya Joni tidak
mencurigai. Namun lama kelamaan Joni mulai curiga dan menyelidiki Ari. Tidak
seperti biasanya yang sering curhat dan membagi ceritanya, kali ini Ari
merahasiakan cewek yang ia sukai. Kecurigaan Joni didahului oleh Ari yang juga
mengetahui bahwa Joni juga menyukai seorang cewek.
Pagi
hari saat Ari sedang berjalan di sekolah, dia bertemu Tomi. "Hei Ar, gue
tau, lo lagi deket sama Ratna itu kan? Tapi sahabat lo sendiri juga suka
padanya" ucap Tomi saat lewat. Setelah mendengar ucapan Tomi, Ari langsung
termenung dan tidak menyangka bahwa sahabatnya sendiri sama sama suka pada
Ratna. Padahal Tomi adalah seorang pembual dan pengadu domba. Akhirnya dengan
perasaan kecewa, Ari mengalah demi sahabatnya. "Gue tau kita sama sama
suka Ratna. Gue ngalah aja demi lo Jon, dan gue harap lo nggak usah sungkan
menerima keputusanku" ucap Ari saat pulang sekolah dan mengobrol bersama
Joni. Joni sangat bangga mempunyai sahabat Ari. Dia berharap Ari menepati
janjinya untuk tidak sakit hati jika melihat bahkan menyaksikan saat Joni
berpacaran dengan Ratna.
Hari-hari
terus berlalu. Mulai saat itu, Ari tidak pernah lagi mengobrol bahkan bertemu
dengan Ratna. "Kenapa Ari tidak pernah membalas pesanku. Bahkan menghindar
dariku" gumam Ratna. Ratna sedih tak pernah bertemu Ari. Sampai suatu
ketika, orang tua Ari memberikan undangan masuk Universitas. Dia diajak untuk
mendaftar kesana. Namun dia bimbang karena telah berjanji dengan Joni.
1 bulan
kemudian, Joni telah resmi berpacaran dengan Ratna. Sesuai dengan komitmen, Ari
tidak sedih dan kecewa sama sekali. Namun, Ari sendiri belum pernah melihat
mereka berdua bersamaan. Sehingga Ari mengira Joni hanya mempermainkan Ratna.
Setelah beberapa minggu, Ari kembali ada kontak komunikasi dengan Ratna yang
dia kenal. Chat setiap hari dan kadang jalan bersamanya. Namun suatu ketika
Joni melihat HP Ari tergeletak di meja kamarnya. Karena mereka berdua sudah
terbiasa dan menganggap rumah Joni adalah rumah Ari begitu sebaliknya, Joni
membuka HP Ari dan melihat terdapat chat dengan Ratna. Seketika Joni langsung
emosi dan membentak Ari. Terjadilah perdebatan antara mereka. Belum pernah hal
ini terjadi sepanjang mereka bersahabatan. Akhirnya Joni mengusir Ari dari
rumahnya.
Tidak
terima dengan hal itu, pagi harinya Ari dan teman teman gengnya menghampiri
Joni di sekolah. Untunglah mereka dapat menahan emosinya di sekolah dan
berjanjian ketemu di lapangan dekat jalan raya sepulang sekolah. Sepulang
sekolah Joni mengumpulkan teman-temannya dan juga preman dari kampungnya untuk
membantunya saat tawuran melawan Ari. Saat tiba di tempat ketemuan terjadilah
cekcok terlebih dahulu antara Ari dan Joni masalah Ratna. Setelah satu dua
pukulan datanglah masyarakat sekitar yang melerai dan membubarkan pertemuan
itu. Melalui chat Ari ditantang lagi oleh Joni beberapa hari lagi.
Sehari
sebelum pertemuan itu, Joni bertemu Tomi di sekolah. Tomi menceritakan tentang
Ari yang ternyata sudah pasti masuk ke Universitas lain dari yang mereka
sepakati melalui jalur undangan. Hal itu membuat Joni semakin emosi dan panas
karena dia kira Ari telah mengingkari janjinya. Selain itu Joni menganggap Ari
meremehkannya karena ia lebih bodoh daripada Ari. Tanpa menunggu hari pertemuan
tersebut, Joni dan teman teman premannya langsung mencegat Ari sepulang
sekolah. Waktu itu, Ari hanya bertiga dengan temannya, sedanngkan Joni bersama
segerombolan preman. Joni mencela Ari dengan hinaan sok pintar, sok kaya, dan
lain lain. Tanpa satu kata apapun lagi Joni dan para preman langsung memukuli
dan terjadi perkelahian. Sampai babak belur Joni berkata "rasakan
penghianat!". Akibat dari itu, Ari mengalami luka luka dan memar
Setelah
Ari diobati dari luka lukanya, dia meminta temannya untuk membalasnya kembali
pada waktu tertentu. Pagi harinya terpaksa Ari tidak masuk sekolah dan waktu
itu Joni berpapasan dengan teman sekelas Ari yang sangat jujur. Dia
menceritakan semua yang sebenarnya kepada Joni tentang masuknya Ari ke
Universitas lain. Ternyata dia memang mendapat undang masuk Universitas, namun
Ari menolak demi sahabatnya. Akan tetapi, kedua orang tuanya memaksa dia untuk
kesana. Setelah itu, Joni bertanya langsung kepada Ratna sepulang sekolah,
"apakah kamu lebih menyukai aku atau Ari?". Ratna tidak kenal siapa
itu Ari, dan Joni pun kaget seketika. Dia tidak menyangka bahwa Ari tidak
bersalah. Dia segera pergi ke tempat preman-preman itu karena telah ditelpon.
Segeralah
Joni pergi ke tempat itu. Saat mereka hampir tawuran, Joni menyetop semuanya.
Dia meminta maaf kepada Ari karena ternyata semua itu adalah kesalahpahaman.
Bahkan Joni sampai bersujud meminta maaf karena telah memukuli Ari hingga luka.
Seketika suasana disitu menjadi sedih dan haru. Akhirnya Ari memaafkan Joni dan
mereka bersahabat kembali meskipun nantinya bisa saja berbeda Universitas.
Keduanya berjanji untuk saling terbuka satu sama lain agar tidak saling salah
paham dan berharap hal ini tidak terjadi kembali.
Post a Comment for "Cerpen : Hampir Goyah"
Post a Comment