Begini Cara Memilih Program Studi Kuliah agar Tidak Merasa Salah Jurusan Nantinya
Memilih Program Studi atau jurusan tidak semudah kita berbicara "Aku pengen jadi Insinyur, Aku pengen jadi teknisi, aku pengen jadi dokter" dll. Program Studi (Prodi) yang kita pilih nantinya akan menjadi bagian dari hidup kita dimana kita sendiri yang akan menjalaninya. nggak usah minder jikalau teman kita milih jurusan yang berbeda dengan kita karna setiap orang itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Banyak orang yang sekadar ikut ikutan sejurusan dengan temannya agar punya temen, okelah lagi cocok dengan kamu. kalo nggak ya nanti merasa salah Jurusan.
kali ini saya akan membeberkan Begini Caranya Memilih Program Studi Kuliah agar Tidak Merasa Salah Jurusan Nantinya
CARA MEMILIH PROGRAM STUDI
Prinsip dasar
yang harus diperhatikan dalam memilih program studi antara lain :
1.
Akademik
a) Pemahaman Tentang Program Studi : Perlu mengetahui dan
memahami tentang program studi yang meliputi :
Tujuan, ruang lingkup dan prospek kerja program studi serta persaingan PTN/PTS
yang membuka program studi yang sama
b) Kemampuan
Akademik : Dalam memilih program studi harus disesuaikan dengan kemampuan
akademik. Kemampuan akademik terlihat dalam menyelesaikan soal yang telah
dievaluasikan maupuan pendukung akademik lainnya.
2.
Non
Akademik
a) Menyesuaikan Cita‐cita, Minat dan Bakat
Bagi yang telah memiliki cita‐cita tertentu, maka
lihatlah program studi apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan
yang diinginkan tersebut. Sesuaikan jurusan yang ingin diambil sesuai minat dan
bakat.
b) Faktor dan variabel pendukung
1. Menyesuaikan Cita‐Cita, Minat dan Bakat
Bagi yang telah memiliki cita‐cita
tertentu, maka lihatlah jurusan apa yang dapat membawa menuju profesi atau
pekerjaan yang diinginkan tersebut. Janganlah memilih jurusan teknik geodesi
jika Anda ingin menjadi seorang dokter ahli kandungan dan jangan pula memilih
jurusan sastra jawa jika bercita‐cita
menjadi polisi. Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat.
Jika tidak menyukai hitung‐hitungan janganlah mengambil jurusan matematika dan
jika tidak menyukai menggambar jangan mengambil jurusan teknik sipil. Kemudian
lihat bakat Anda saat ini. Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan
rasa suka dan cita‐ cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang
tepat.
2. Realistis
Selain menyesuaikan keinginan dan minat,
Anda harus berpikir realistis. Jangan terlalu idealis. Tanpa bermaksud
mendeskreditkan jurusan‐jurusan tertentu, ketika Anda sangat menyukai seni
berpuisi atau tertarik dengan kajian‐ kajian islam, Anda tidak perlu serta
merta kemudian memilih jurusan sastra Indonesia atau sastra arab. Namun Anda
bisa menjalankan ketertarikan Anda tersebut di luar banku kuliah, misalnya
mengikuti komunitas bahasa atau kajian‐kajian islam di universitas. Mengapa?
Karena lapangan pekerjaan sejenis jurusan‐jurusan tersebut, sangat sulit
diperoleh. Bukankah tujuan Anda kuliah adalah untuk memperoleh pekerjaan ?
3. Informasi yang Sempurna
Carilah informasi yang banyak sebagai
bahan pertimbangan Anda untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi dari
banyak sumber seperti orang tua, saudara,
guru, teman, bimbel, tetangga, konsultan
pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya.
Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau
ikut‐ikutan teman / trend. Internet juga merupakan media yang tepat dan
bebas untuk bertanya kepada orang‐orang di dalamnya tentang apa yang ingin
kita ketahui. Cari situs forum atau chating melalui messenger dengan orang yang
dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan
untuk membantu memilih jurusan.
4. Lokasi dan Biaya
Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas,
memilih jurusan tidak akan menjadi masalah. Biaya yang nantinya harus
ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari pengeluaran studi, biaya
hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya. Bagi masyarakat golongan
menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat
diperhitungkan. Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi kuliah yang
dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biaya hidup
yang rendah. Pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikan tidak terlalu
tinggi. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah beasiswa,
keringanan, pekerjaan paruh waktu / freelance atau sponsor untuk
mencukupi kebutuhan dana Anda. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang
sangat menghambat masa depan Anda.
Perhatikan daya tampung suatu jurusan di
PTN dan PTS favorit. Pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan
diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri Anda dengan target untuk
berkuliah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit. Anda bisa
stres jika kehendak Anda tidak terpenuhi. Buat banyak pilihan tempat kuliah
beserta jurusannya. Ukur kemampuan untuk melihat sejauh mana peluang menempati
suatu jurusan di tempat favorit. Adanya seleksi massal yang murni seperti
UMPTN, SPMB, Sipenmaru, SMPTN dan lain sebagainya dapat menjegal masa depan studi
Anda jika tidak persiapkan dan diperhitungkan matang‐matang. Pelajari soal‐soal
seleksi dan ikuti ujian try out sebagai percobaan Anda dalam
mengukur kemampuan yang Anda miliki. Namun jangan terlalu minder dengan
hasil yang didapat. Jika pada SPMB ada 2 jurusan yang dapat dipilih, pilih satu
jurusan dan tempat yang Anda cita‐ citakan dan satu jurusan lain atau lokasi
lain yang sesuai atau sedikit di bawah kemampuan Anda.
6. Masa Depan KARIER dan Pekerjaan
Lihatlah ke depan setelah Anda lulus
nanti. Apakah jurusan yang Anda ambil nanti dapat mengantar Anda untuk
mendapatkan pekerjaan dan KARIER yang baik? Banyak jurusan‐jurusan yang saat
ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan
tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi,
karena saat ini
rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari
latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi,
keberanian dan kemampuan Anda jauh dari orang‐orang normal, maka jurusan apapun
yang Anda ambil sah‐sah saja.
7.
Kenali
Pesaing
Mengenali pesaing dapat Anda lakukan
melalui try‐out yang sering diadadakan oleh beberapa lembaga belajar di
kota Anda. Setelah itu ukur tingkat persaingan dengan perbandingan minat
terhadap fakultas di perguruan tinggi terkait, yang bisa Anda peroleh dari guru
sekolah atau guru bimbingan belajar. Misalnya, Arsitektur UGM daya tampung 40
orang dengan peminat 1600 orang , berarti Anda harus menganyingkirkan 40 orang
pesaing untuk bisa diterima.
8.
Pahami Jejaring Perguruan Tinggi Tujuan (Campuss
Networking)
Carilah informasi lebih jauh tentang
jejaring kampus tujuan Anda, apakah ia memiliki link khusus dengan suatu
perusahaan tertentu? apakan lulusannya punya jaringan kuat di
perusahaan‐perusahaan besar? Misalnya Freeport banyak merekrut mahasiswa
lulusan geologi dari Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta, PT.
Astra International kebanyakan merekrut mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada
(UGM), atau Perusahahan
9.
Trend
Yang dimaksud di sini bukan tren lapangan
kerja saat ini, tepi tren lapangan kerja 5 sampai 10 tahun kedepan. Kemampuan
membaca tren 5‐10 tahun kedepan Anda perlu miliki atau setidaknya minta
pertimbangan orang tua atau guru Anda. Tren ini dipergunakan untuk memprediksi
lapangan pekerjaan apa yang akan booming atau naik daun setelah Anda
lulus kuliah nanti, sehingga diharapkan Anda akan mudah mencari pekerjaan.
Misalnya, ketika tahun 1995/1996, dimana bisnis property tengah booming,
banyak siswa SMU memilih jurusan‐jurusan sektor riil seperti teknik
arsitektur/teknik sipil. Namun apa yang terjadi 5 tahun kemudian? Krisis
moneter yang dimulai pada tahun 1998 memporakporAndakan sektor riil yang
berdampak pada banyaknya perusahaan property yang gulung tikar. Dimana imbas
yang dirasakan ketika itu adalah banyaknya mahasiswa lulusan Teknik
Arsitektur/Teknik Sipil yang sulit mencari pekerjaan. Walaupun, saat ini
kondisi sudah kembali normal. Jurusan yang tidak mengenal ‘tren sesaat’ namun
sekaligus juga ketat persaingannya ketika Anda mencari pekerjaan adalah
jurusan‐jurusan ‘netral’ seperti ekonomi, hukum, fisip, informatika dan
geologi.
Post a Comment for "Begini Cara Memilih Program Studi Kuliah agar Tidak Merasa Salah Jurusan Nantinya"
Post a Comment