Resensi Buku : Best Of The Best
Resensi Buku : Best Of The Best - halo sobat anggabays, kali ini saya akan share resensi buku yang beberapa waktu lalu jadi tugas sekolah bagiku. daripada nggak kepakai dilaptop mending saya share aja di sini. langsung lanjut ke pembahasannya ya....
Pola 4
Pola 4
Judul
: Best Of The Best
Penulis
: Luna Torashyngu
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : November, 2010
Jumlah Halaman : 216 halaman
Reina
Ardyana siswa SMA 76 Bandung yang pintar, aktif, kutu buku, dan juga merupakan
anak KIR (karya Ilmiah remaja) sangat membenci anggota cheers, karena pernah
dikerjain kakak kelasnya yang juga anggota chers saat ospek. Menurutnya,
anggota cheers adalah sekumpulan cewek nggak berotak yang hanya mengandalkan
wajah cantik daan tubuh seksi, selain
bisa goyang sedikit untuk menarik
perhatian, terutama cowok. Anggapannya diperkuat saat bertemu Natasha
Ernestyas atau yang akrab disapa Tasha, seorang bintang di sekolahnya. Tasha
dan teman-temannya yang juga anggota cheers sering menindas Reina.
Kepopuleran
Tasha mulai tergeser setelah kehadiran Muri Handayani, seorang siswi pindahan
dari Jakarta. Muri lebih segalanya dibanding Tasha, terlebih ia adalah seorang
model. Kekalahan Tasha bertambah saatMuri yang juga ikut ekskul cheers.
Anggapan
Reina tentang anak cheers mulai berubah saat bertemu Muri. Ia pertama kali
bertemu Muri saat mengawasi Muri yang sedang mengikuti ulangan susulan
matematika. Sejak saat itu, mereka mulai
akrab.
Reina
kesal karena acara ekskursi anak KIR ke gunung Papandayan hanya mendapat kurang
dari setengah dana yang diajukan ke sekolah, sedangkan anak cheers yang ingin
mengadakan outdoor sekaligus pemilihan ketua cheers ke Lembang justru mendapat
delapan puluh persen dari dana yang diajukan. Muri yang mengetahui hal itu,
berniat untuk memindahkan acara outdoor anak cheers ke gunung Papandayan
bersama anak KIR. Tasha kesal, namun ia tidak dapat berbuat apa-apa karena
sebagian besar anak cheers menyetujuhi rencana Muri.
Kekesalan
Tasha bertambah saat Danu memutuskan hubungan dengannya. Terlebih saat Danu
mulai mendekati Muri. Tasha yang sangat membenci Muri malah terlihat tidak
berdaya ketika mereka saling berhadapan. Menurutnya, Muri merupakan sosok misterius dan bukan cewek
biasa.
Tak
lama berselang, ada siswa pindahan dari highschool di Inggris, Andre namanya.
Sontak saja kehadirannya menjadi berita hangat di sekolah, terutama
cewek-cewek. Keturunan Indo ini pun masuk dalam jajaran cowok terpopuler di SMA
76, bersaing bersaing dengan Danu.
Reina
yang saat itu tak peduli dengan kehadiran andre, justru terkejut saat melihat
bekas jahitan dipangkal lengan kiri Andre. Ternyata Andre adalah bekas tetangga
dan teman sepermainannya sejak kecil. Kemudian, mereka mulai dekat. Andre pun mengajak Reina untuk
menemaninya berjalan-jalan pada malam minggu.
Andre
mengajak Reina ke Studio East, sebuah diskotek di daerah Cihampelas. Reina yang
awalnya tidak mau, hanya dapat menurut saat Andre mengatakan ingin bertemu
dengan temannya sebentar. Ternyata Reina dijebak. Ia diberi minuman yang
memabukkan hingga tak sadarkan diri. Beruntung, Muri dan Danu datang
menyelamatkannya.
Saat
Reina tersadar, dia sudah berada di rumah Muri. Muri menjelaskan bahwa Andre
telah bekerjasama dengan Tasha untuk menjebak Reina. Mereka ingin menyebarkan
foto Reina saat mabuk dan ketiduran di sofa diskotek. Mereka ingin
menghancurkan reputasi Reina di sekolah. Yang paling mengejutkan, ternyata
Andre adalah sepupu Tasha.
Sejak
kejadian itu, Reina tak lagi melihat Andre di sekolah. Reina yang mencoba
datang ke rumah Andre, mendapati rumah itu kosong. Salah seorang tetangga
memberitahukan bahwa penghuni rumah itu telah pindah beberapa hari yang lalu.
Mungkin Andre merasa bersalah dengan Reina.
Tak
hanya Andre, Tasha pun ikut menghilang tak tahu kemana. Teman-temannya juga
tidak mengetahuinya. Tasha kembali sekolah setelah Muri berhasil melacak dan
menemukannya. Namun, ada yang aneh dengan Tasha. Ia berubah menjadi lebih
pendiam.
Setelah
Tasha, kini giliran Muri yang menghilang. Mulai tersiar gosip bahwa Muri telah
dikeluarkan dari sekolah. Reina pun mencari tahu kebenaran gosip itu. Pihak
sekolah mendapat foto-foto Muri yang sedang merokok, namun tidak ada yang tahu
siapa yang mengirimkan foto-foto itu. Sebenarnya, Muri belum dikeluarkan dari
sekolah karena pihak sekolah belum bertemu dengan Muri. Jadi, bukan itu yang
menyebabkan Muri tidak sekolah.
Urusan
Muri belum selesai, namun Reina mulai disibukkan dengan lomba cerdas cermat
yang diikutinya bersama Ratna dan Redy . Tim SMA 76 memenangi pertandingan itu
dan lolos ke babak final. Namun, Reina jatuh sakit dan harus beristirahat di
rumah, sehingga tidak dapat mengikuti babak final. Awalnya, pihak sekolah berencana
mengganti Reina dengan Santi. Namun, Reina tidak setuju dan meminta Muri untuk
menggantikannya. Walaupun awalnya dianggap remeh, Muri dapat membuktikan bahwa
dia jenius dan berhasil membawa tim SMA 76 memenangkan lomba tersebut.
Muri
tidak jadi dikeluaran dari sekolah. Namun, dia pindah dari SMA 76 dengan alasan
sudah tidak nyaman sekolah disitu. Itulah alasan yang diberikan kepada Reina,
sahabatnya. Muri juga mendekatkan Danu dengan Tasha kembali, karena dia tahu
bahwa Tasha masih mencintai Danu. Muri juga masih sempat menyelamatkan Tasha
dari fitnah sahabatnya sendiri, Fifi, orang sama yang menjebaknya hingga hampir
dikeluarkan dari sekolah.
Muri
bukanlah remaja biasa. Dia merupakan hacker yang menutupi jati dirinya dengan
menjadi remaja gaul dan modis. Inilah
alasan sebenarnya dia pindah. Dia tidak ingin identitasnya diketahui, termasuk
oleh Reina. Hanya Tasha dan Danu yang mengetahui jati dirinya sebenarnya.
Penulis Resensi : Luluk Ilma’nunah (15) XI MIPA 1
Penulis Resensi : Luluk Ilma’nunah (15) XI MIPA 1
Post a Comment for "Resensi Buku : Best Of The Best"
Post a Comment