Resensi Buku : Dikejar Masa Lalu
Resensi Buku : Dikejar Masa Lalu - halo sobat anggabays, kali ini saya akan share resensi buku yang beberapa waktu yang lalu jadi tugas sekolah bagiku. daripada nggak kepakai dilaptop mending saya share aja di sini. langsung lanjut ke pembahasannya ya....
Pola 3
Judul : Dikejar
Masa Lalu
Pengarang : Mira W.
Penerbit : PT Gramedia
Pustaka Utama
Tahun Terbit : April 2009
Tebal : 272
|
Novel
salah satu karya Mira W. yang bertemakan romance
ini membawa pembacanya tidak hanya menikmati kisahnya. Tapi pembaca juga akan
merasakan kesedihan yang dialami tokoh utama yang mana kisahnya yang begitu
pilu. Di mana tokoh selama hidupnya menghadapi konflik tiada hentinya. Berawal
dari Saat Wina memunguti bukunya yang terjatuh setelah dia turun dari bus, dia
bertemu dengan Andi Hasan, mahasiswa semester 5 yang sangat diidolakan
mahasiswi di Fakultas Ekonomi kampusnya. Namun, Wina tidak memperdulikannya.
Sejak kejadian itu, Andi tidak pernah bisa melupakan Wina Kusumadewi yang sangat
acuh kepadanya.
Wina
tak menggubris perhatian yang diberikan oleh Andi, hingga dia sering diejek
oleh Ita teman sekamar Wina yang sangat mengidolakan Andi. Widya cemburu karena
Andi lebih memperhatikan Wina daripada dirinya, padahal dia adalah pacarnya, hal
ini yang menyebabkan Widya melabrak Wina. Saat itu Wina berkata bahwa bila
sudah tidak ada cowok di kampusnya dia baru akan melirik Andi. Mendengar
perkataan itu, Andi geram dan berjanji akan membuat Wina jera. Banyak hal yang
dia lakukan untuk menaklukkan Wina, namun Wina pantang menyerah. Andi sering
memgerjai Wina, tapi Wina hanya kesal. Andi hanya menginginkan Wina menangis
dan berlutut padanya. Pada suatu malam saat Ita mengajak Wina ke acarana pesta
ulang tahun Yayuk, kehormatannya telah direngggut Andi Hasan. Ketika melihat
air mata Wina, Andi merasa sangat puas.
Wina
tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Hingga pada akhirnya dia
memutuskan pulang ke rumahnya di kampung. Wina tidak melawan saat ayahnya
memarahinya dan menerima lamaran Mang Aju,meskipun putra Mang Aju berkebutuhan
khusus, tapi dia anak yang baik. Pesta pernikahan sudah dipersiapkan, namun
dibatalkan karena Mang Aju mengetahui bahwa Wina telah hamil duluan. Lalu Wina
pergi dari kampungnya yang dipenuhi ejekan, makian dan cacian. Ia berjanji akan
kembali untuk mengembalikan martabat keluarganya.
Wina
pun mendapatkan pekerjaan dari seorang leleki tua yang ditolongnya. Bapak itu
bernama Noto Sudiyono, pria berumur 62 tahun. Pak Noto Sudiyanto sangat
memperhatikan Wina, hingga muncul gosip di kantor. Pak Noto sudah menduda 20
tahun dan mempunyai 2 orang anak yaitu Rani dan Rianto. Rina sangat kesal saat
mendengar gosip tentang ayahnya.
Hingga
tiba Wina melahirkan anaknya. Wina dikarunia anak laki-laki yang diberi nama
Widi. Setelah anak Wina lahir Pak Noto semakin sibuk mengurusinya. Sedangkan
karier Wina semakin meningkat dan kini dia telah menjabat sebagai manager.
Tetapi tidak demikian dengan kehidupan pribadinya,Widi mengidap gagal ginjal di
usianya yang baru 12 tahun dan Pak Noto terkena serangan Jantung.
Karena
Pak Noto sakit, maka dia mengangkat seorang direktur eksekutif, yaitu Andi
Hasan. Dia diangkat sebagai direktur eksekutif atas usulan Rianto yang
merupakan teman kuliahnya di Amerika. Saat Pak Noto memperkenalkan Andi kepada
karyawannya Wina berusaha menghindar . Wina terlalu sakit mengingat masa
lalunya. Terlalu kelam untuk dilihat, apalagi tiba-tiba masa lalu itu tepat di
depannya. Wina hanya ingin menangis saja.
Akhirnya
Pak Noto menyatakan isi hatinya dan melamar Wina, Wina tak sampai hati menolak
lamaran orang yang sangat berjasa bagi hidupnya dan anaknya. Sedangkan Andi
tidak terima bila Wina menikah dengan Pak Noto tua bau tanah seperti itu.
Seminggu sebelum pernikahan Wina, keadaan Widi semakin memburuk dan wina meminta
kepada Pak Noto untuk mengundur pernikahannya dan Pak Noto langsung
menyetujuinya.
Andi
telah mengetahui bahwa Widi adalah anaknya. Andi selalu berusaha untuk menemui
Widi tapi tidak pernah diijinkan oleh Wina, hal ini membuat Pak Noto curiga
tentang hubungan antara Wina dan Andi. Kondisi Widi tak pernah membaik lagi,
Widi harus melakukan transplantasi ginjal. Karena ginjal Wina tidak bisa
didonorkan,satu-satunya orang yang diharapkan adalah Andi. Akhirnya,Wina
berlutut dihadapan Andi dia memohon agar Andi mau mendonorkan Ginjalnya untuk
Widi, tapi dia menolaknya.
Andi
memutuskan untuk melihat Widi ke rumah sakit,dan melihat wajah Widi akhirnya
dia memutuskan untuk mendonorkan ginjalnya,tanpa ada yang mengetahuinya. Wina
sangat senang mendengar kabar itu dari dokter Prapti. Tetapi,saat jadwal
operasi Andi tidak datang. Semua sangat kecewa akan berita ini,hingga Wina
sempat mencoba untuk bunuh diri. Dan Pak Noto memaksa Dokter Prapti untuk
memberitahunya siapa yang menjadi donor untuk Widi,dia ingin memberikan balasan
karena telah mempermainkan nyawa calon anaknya.Akhirnya dokter Prapti mendapat
kabar bahwa Andi mendapat kecelakaan yang menyebabkan dia tidak bisa datang.
Malam itu, Rani menabraknya hingga ia terkapar tak berdaya.
Saat
Wina pulang dari rumah sakit, ia bertemu dengan Andi. Lalu mereka berdua ke
ruangan dokter Prapti untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan
menjadwal ulang operasi. Mengetahui hal ini,Pak Noto sangat terpukul. Anak
perempuannya masuk penjara, pernikahannya gagal, dan pernikahan Ranipun kandas.
Hingga penyakit jantungnya kambuh,dan dia harus diangkut ke ICCU. Pak Noto
menyampaikan pesan terkhirnya untuk Wina agar membebaskan Rani, wina
menyanggupinya.
Beberapa
hari setelah Andi pulang dari rumah sakit sesudah operasi,Wina datang ke
rumahnya. Wina berterimakasih pada Andi. Winapun mengatakan pesan Pak Noto agar
Andi mencabut tuntutannya dan ternyata
Andi telah melakukannya sebelum Wina memintanya. Lalu wina menyuruhnya
untuk kembali pada Rani, tapi Andi menolaknya. Dan Andi mengajaknya untuk
membuka lembaran baru bersama Widi. Andi yakin dia lelaki yang tepat untuknya
dan widi. Kalau Widi saja tidak menolak ginjalnya, apalagi Wina.
Novel
ini memiliki beberapa keunggulan, bahasanya sederhana, jelas atau mudah
dimengerti. Alur yang dibawakan dalam novel jelas, tidak berbelit-belit.
Mengandung banyak pelajaran serta mampu membawa pembaca juga merasakan apa yang
dialami tokoh.
Di
balik beberapa keunggulannya, ada pula kelemahan yang dimiliki novel ini.
Banyak bahasa yang digunakan kasar seperti lu, gue, persetan dan sebagainya.
Menjadikan novel ini tidak layak baca untuk anak-anak. Akhir dari cerita novel
ini menggantung yang membuat pembaca menjadi penasaran.
Pengarang membawakan cerita dengan
konflik-konflik kehidupan yang tidak lepas dari suatu karma. Kisah ini dapat
memberikan pelajaran yang berharga tentang kerasnya kehidupan di dunia ini.
Penulis Resensi : Listi Friama Az’ari/14/XIA1.
Penulis Resensi : Listi Friama Az’ari/14/XIA1.
Post a Comment for "Resensi Buku : Dikejar Masa Lalu"
Post a Comment