Resensi Buku : Naluri
Resensi Buku : Naluri - halo sobat anggabays, kali ini saya akan share resensi buku yang beberapa waktu yang lalu jadi tugas sekolah bagiku. daripada nggak kepakai dilaptop mending saya share aja di sini. langsung lanjut ke pembahasannya ya....
Pola Resensi Ke-3
Pola Resensi Ke-3
Kulakukan Semua Demi Anak dan Hidupku
Judul
novel : Naluri
Pengarang :
V. Lestari
Penerbit :
PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
Tahun terbit :
2009
Tempat terbit :
Jakarta
Tebal :
584 Halaman
Dalam novel ini dikisahkan konflik-konflik yang terjadi
antartokoh. Disuguhkan dengan kisah yang beragam. Mulai dari kisah yang lucu,
romantis, menyedihkan, mengharukan, hingga yang tragis & penuh penyesalan,
namun tetap tidak menguragi kualitas kisah dari novel tersebut. Bahkan, konflik
antartokoh tersebut berperan sebagai kepingan puzzle yang menjadi kunci dari rahasia-rahasia yang ditutup
rapat-rapat oleh Tien, dan dapat memancing terbongkarnya rahasia terbesar.
Misalnya Tien selektif dalam menentukan calon menantu. Ketika Eric, putra
sulung, berpacaran dengan Desi, ia menyuruh Eric memutuskan hubungan bahkan
memaksa supaya Desi menggugurkan kandungannya. Kalau tidak menurut, Eric akan
kehilangan hak waris. Tien selalu khawatir sang menantu nantinya akan
menghabiskan harta.
Dikisahkan pula pada konflik berikutnya Vanda, putri
satu-satunya, juga disuruh memutuskan hubungannya dengan Ferry. Karena Ferry
membandel, Tien menyuruh tukang pukulnya untuk menghajar Ferry supaya pergi.
Begitu pula Alvin yang mengalami hal ganjil, dimana kedua wakilnya, Farid dan
Mulyadi berturut-turut meninggal dengan cara yang tidak wajar. Ia mulai
menyadari keanehan dari kematian keduanya setelah ia mendengar nama Farid dari
ibunya ketika tengah mengigau.
Tak
hanya Alvin, Eric dan Vanda juga mendengar ibunya mengigau dengan menyebut nama
Desi, Fery, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan orang-orang disekitar
mereka. Tak hanya itu, respon Tien yang selalu langsung marah dan mengaku tidak
tahu apa itu ketika ditanya juga menambah rasa penasaran ketiga anakya karena
jika tidak tahu, mengapa ibunya mengigau mengenai hal tersebut?
Alvin
yang terkenal sebagai lelaki yang ramah, peduli, dan sangat baik tiba-tiba
terlibat pertengkaran hebat dengan sang Ibu. Hal ini membuat kedua saudaranya
penasaran, karena Tien sempat berpikir bahwa Alvin akan membunuhnya. Rasa penasaran
Eric dan Vanda mengenai Alvin mulai terjawab, yaitu sebenarnya Alvin memiliki
orientasi seksual berbeda. Alvin berupaya menyembunyikan hubungannya dengan
Farid. Tapi suatu malam Farid menjadi korban tabrak lari hingga tewas. Alvin
mencurigai kasus itu sebagai kesengajaan. Tapi setelah mendengar ibunya
mengigau, ia tahu ibunya mempunyai hubungan dengan peristiwa itu. Ibunya
membantah telah sengaja menyuruh orang untuk membunuh. Tien mengaku hanya
menyuruh untuk memberi "pelajaran".
Tien yang selalu tertutup mengenai masalahnya membuat
ketiga anaknya semakin penasaran, bahkan membuat mereka bertiga menjadi akur
dan saling terbuka, tak lagi berpikir untuk saling menyaingi seperti apa yang
selalu Tien ajarkan pada mereka. Mengingat Tien yang menilai dan bertindak pada
suatu hal berdasarkan naluri, mereka pun menyusun strategi ketika Tien akan
mengajak ketiga anaknya untuk berkumpul bersama, untuk saling mendukung satu
sama lain, hingga terbongkarlah rahasia terbesar dalam hidup Tien yang selama
ini ia tutup rapat-rapat, seiring dengan terbongkarnya rahasianya yang lain.
Kehidupan tiga bersaudara tersebut terasa lebih baik
dengan hubungan kekeluargaan yang semakin erat. Apapun yang mereka alami
mengenai Tien, mereka akan saling memberi kabar, hingga memberi
petunjuk-petunjuk baru mengenai rahasia mengenai Tien, ibu mereka.
Dikisahkan,
Eric, Alvin, dan Vanda yang curiga ada hubungan lain antara ibu dan
pengawalnya. Mereka semakin curiga setelah melihat beberapa hal yang dilakukan
Ibunya bersama pengawalnya, seperti makan malam berdua dengan gaya yang seperti
sepasang kekasih, menolak permintaan Alvin untuk memecat pengawal itu, dan
memasuki ruangan Alvin tanpa izin dengan penuh canda tawa setelah terbukti
bahwa yang membunuh Farid adalah pengawal Tien. Alhasil, Eric, Alvin, dan Vanda
mendiskusikan hal tersebut dan menyusun taktik. Namun, sebelum mereka
merealisasikan taktik mereka, ibunya membuat sebuah pertemuan kecil antara
Tien, Alvin, dan pengawal itu yang pada akhirnya menjadi sebuah keributan dan
kericuhan yang penuh emosi yang sadis dan mendebarkan, yang benar-benar membuat
Alvin menyesal.
Buku
ini memiliki keunggulan berupa alur cerita yang dapat mempermainkan perasaan
pembaca, dimana terkesan kejam, sadis, sedih, penuh misteri diawal dan sangat
mengharukan pada akhirnya. Buku ini juga seolah membuka mata hati pembaca untuk
sadar bahwa hidup itu sangatlah keras, dimana kekuatan iman dan pendirian
sangat dibutuhkan, agar tidak terjadi suatu hal yang dapat merusak masa depan.
Selain itu, bagaimanapun seorang ibu, bagaimanapun tindakan ibu kepada anaknya,
meskipun terkesan tidak adil bagi anaknya, namun sebenarnya semua itu demi
kebaikan anaknya. Naluri seorang ibu terhadap anaknya benar-benar kuat.
Bagaimanapun keadaan anaknya, seorang ibu akan selalu menyayangi dan berusaha
menjaga anaknya, walaupun harus mengorbankan nyawanya.
Kejadian dalam novel ini
juga benar-benar seperti kejadian yang sangat masuk akal jika terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, bahasa yang digunakan penulis sangat bagus,
sehingga mudah untuk dimengerti dan mampu membuat pembaca dapat berimajinasi
dalam menggambarkan tentang apa yang terjadi, bahkan hingga dapat
mangimajinasikan bagaimana rupa dari masing-masing tokoh. Terlebih, novel ini
juga diterbitkan oleh penerbit yang sudah cukup terkenal yang lebih meyakinkan calon
pembaca untuk memilih novel ini.
Sayangnya,
dalam novel ini terdapat satu bagian yang bisa dibilang terlalu vulgar untuk
dibaca oleh seorang pelajar. Selain itu, walaupun gambar cover novel ini cukup menarik, tetapi terkesan tidak nyambung /
berkaitan dengan cerita dalam novel ini karena gambar pada cover tersebut membuat kesan bahwa novel ini adalah novel dengan
genre romance.
Sebenarnya, pesan yang disampaikan pengarang dalam novel ini sangat banyak. Namun, ada beberapa adegan yang tergolong ekstrem yang terdapat dalam novel ini. Novel ini juga bagus dibaca saat lagi senggang. Cocok dibaca untuk kalangan remaja keatas, terutama bagi penggemar adegan dengan genre thriller. Akan tetapi, tidak cocok dibaca untuk anak-anak, karena banyak terdapat kata umpatan, ada pula adegan dewasa, dan tindakan kekerasan.
Post a Comment for "Resensi Buku : Naluri"
Post a Comment