Resensi Buku : Girl, Nearly 16 Absolute Torture
Resensi Buku : Girl, Nearly 16 Absolute Torture - halo sobat anggabays, kali ini saya share tentang resensi buku kembali. buku tersebut berjudul Girl, Nearly 16 Absolute Torture. langsung ke inti pembahasannya yuk
Pola ke 3
Pola ke 3
Girl, Nearly 16 Absolute Torture
Judul
Novel : Girl, Nearly 16 Absolute Torture
Pengarang
: Sue Limb
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : 2009
Tempat
Terbit : Jakarta
Tebal
: 255 Halaman
Novel Girl, Nearly 16 Absolute Torture bertema cinta,
keluarga dan perjalanan. Novel ini membawa pembacanya untuk tidak hanya
menikmati kisahnya. Di dalamnya akan ditemukan pula tentang kisah masa lampau dan
tempat-tempat bersejarah. Didalam novel ini dikisahkan seorang remaja
perempuan. Dia tidak terlalu cantik. Ia bernama Jessica, tetapi sering disebut
Jess. Dia memiliki seorang pacar tampan yang bernama Fred Parsons. Dia juga
memiliki seorang sahabat dekat bernama Flora Barclay yang sangat cantik dan
memiliki kehidupan sempurna. Dulunya flora juga sempat suka dengan Fred, namun
ternyata Fred menjatuhkan pilihannya kepada Jess yang biasa saja dan tidak
begitu cantik. Jess memiliki seorang ibu yang biasa ia panggil dengan sebutan
“mum”, ibunya sangat tertarik dengan segala sesuatu tentang sejarah. Dan Granny
adalah nenek Jess yang menyukai berita-berita tentang pembunuhan, namun hal itu
bertolak belakang dengan sifat Granny yang lembut dan sangat pengertian.
Didalam novel ini dikisahkan konflik konflik yang terjadi antar tokoh.
Misalnya, disaat Jess dan Fred sedang dimabuk cinta, tiba-tiba ibu Jess
mengajaknya berlibur berkeliling Inggris ke tempat bersejarah yang dianggap
oleh Jess adalah suatu Bencana. Bencana karena Jess merasa tidak bisa
menghabiskan waktu berlibur bersama dengan Fred ke festival musik Riverdene.
Dan yang lebih menyedihkan adalah tiket ke festival musik Riverdene sudah
dibeli oleh Fred dengan uang hasil kerja kerasnya sendiri. Jess pun merasa
sangat bersalah kepada Fred. Jess pun kemudian meminta bantuan Flora
sahabatnya, tapi hal tersebut tidak membuahkan hasil. Jess pun dengan terpaksa
ikut berlibur dengan Ibunya dan Granny sambil mengunjungi ke tempat alam dan
bersejarah. Liburan yang dianggap mengerikan, penuh dengan duka dan sesering
mungkin Jess menulis surat ke Fred, ayahnya dan sahabatnya Flora untuk
menceritakan semua deritanya. Jess mengira takkan sanggup menghadapi
liburannya karena harus meninggalkan Fred yang gagal liburan bersamanya, selain
itu Jess takut kalau Fred selingkuh dengan wanita-wanita mempesona lebih cantik
darinya seperti Flora salah satunya. Walaupun Flora adalah sahabat dekat Jess,
namun ia tetap takut karena kecantikan Flora yang begitu mengagumkan dapat
menarik perhatian Fred. Untungnya Fred adalah cowok setia dan sangat mencintai
Jess sehingga hal tersebut tidak akan terjadi.
Dikisahkan pula pada konflik berikutnya yaitu pada saat ibu dan nenek
Jess menginap untuk beristirahat di Penzance, Jess tidak sengaja melihat
Halte Bus yang ada jalur menuju St. Ives. Jess pun melonjak kegirangan dan
segera naik ke bus untuk menuju kota Ayahnya. Jess sangat tidak sabar bertemu
dengan ayahnya. Kini dia berencana untuk memberi kejutan pada ayahnya datang
lebih awal sendirian tanpa Mum dan Granny. Setelah sampai tujuan Jess turun dar
bus. Jess merasa kebingungan saat mencari rumah ayahnya karena ini adalah
pertama kalinya ia berkunjung kerumah ayahnya. Jess bertanya kepada beberapa
orang yang ada disana. Dan Jess berhasil menemukan rumah ayahnya. Saat Jess
sampai di rumah ayahnya, ayahnya terkejut dan menyambutnya dengan senang hati.
Namun Jess dapat mencium ada yang disembunyikan oleh ayahnya. Untuk
menutupi hal itu ayahnya mengajak Jess jalan-jalan sebentar. Sebelum itu ayah
Jess harus menelpon ibu Jess untuk memberinya kabar bahwa Jess sudah ada
dirumahnya dengan selamat karena Jess pergi diam diam tanpa sepengetahuan
ibunya. Setelah sampai dirumah ayahnya Jess lansung ditelfon oleh Fred dan meminta
Jess membeli oleh oleh untuk ibu Fred. Kemudian Jes meminta izin ayahnya keluar
sebentar. Jess pun sampai di tempat yang telah ditunjukkan oleh Fred melalui
pembicaraan lewat telfon. Betapa terkejutnya Jess saat melihat Fred berada di
St. Ives. Jess merasa senang sekali dengan kedatangan Fred. Lalu Jess
menghampiri Fred dan saling melepas rindu. Fred mengaku bahwa ia tidak memiliki
tempat penginapan. Lalu Jess meminta izin kepada ayahnya agar memberikan tempat
penginapan untuk Fred dirumahnya serta menceritakan hubungannya dengan Fred.
Disela-sela keterkejutan kedatangan Fred, Jess semakin terkejut pula
dengan pengakuan ayahnya bahwa dirinya adalah seorang Gay yang
berpacaran dengan pria bernama Phil. Itulah penyebab perceraian antara Ibu dan
ayahnya. Awalnya Jess tidak mempercayai hal ini, tetapi akhirnya ia menerima
kenyataan tentang ayahnya bahkan ia lebih bahagia. Ayah Jess mengizinkan Fred
menginap dirumahnya. Tiba-tiba ibu Jess datang dengan sikap yang lembut tidak
seperti biasanya. Ibu Jess merasa bersalah kepada Jess karena merahasiakan hal
tersebut. Namun, Jess memaafkan ibunya dan sudah menerima hal tersebut.
Akhirnya mereka semua bahagia, tidak terkecuali Jess dan Fred karena hubungan
mereka sudah disetujui oleh kedua orang tua Jess.
Buku ini memiliki keunggulan dari alur ceritanya yang unik dan terdapat hal-hal
yang tidak terduga. Novel ini juga menceritakan tentang beberapa kisah dan
tempat bersejarah sehingga dapat memberikan sedikit pengetahuan kepada para
pembaca. Novel ini memberikan pesan tentang betapa pentingnya kejujuran dan
kepercayaan dalam hubungan keluarga. Selain itu novel ini juga menceritakan
kisah percintaan antara dua remaja dengan konflik yang sederhana.
Terlepas dari kelebihan-kelebihannya, novel ini juga memiliki kekurangan yaitu
banyak struktur kalimat yang sulit untuk dipahami. Selain itu, konflik-konflik
yang ada di novel ini kurang menarik. Akhir cerita novel ini juga biasa saja
seperti novel novel lainnya. Dan ada beberapa cerita-cerita konyol sehingga
membuat novel ini menjadi kurang menarik.
Penulis Resensi : -
tunggu resensi buku buku yang lain ya sob
Post a Comment for "Resensi Buku : Girl, Nearly 16 Absolute Torture"
Post a Comment