Ceramah Tentang Jilbab
Ceramah Tentang Jilbab - Halo
sobat anggabays. Pasti kalian sudah tak asing lagi mendengar kata ceramah. Apa sih
ceramah itu? Ceramah dapat diartikan
sebagai menyampaikan pesan kepada khalayak ramai. Biasanya ceramah berkaitan
dengan keagamaan, ilmu kehidupan maupun yang lain. Ceramah biasanya bisa
dilakukan di lingkungan rumah, sekolah, masyarakat. Nah kali ini saya akan share
ceramah tentang jilbab yang sudah umum pastinya. Bagaimanakah isinya? Simak dibawah
ini.
Assalamualaikum
wr.wb
Assolatuwasalaamu’ala
asrofi amyaai walmursalin, wa’ala aalihi wasohbihi ajma’in, amma ba’du. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan kesempatan dan hidayah kepada kita semua sehingga kita
dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat tak kurang satu apapun. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan
kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan bagi umatnya hingga
akhir zaman.
Teman-teman
yang kami cintai, dalam kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan ceramah
singkat saya yang bertemakan “Busana Muslim Muslimah dan Menutup Aurat”.
Teman-teman
tahukah kalian apa itu aurat? Aurat adalah segala sesuatu yang dapat menjadikan
seseorang malu atau mendapat aib (cacat), entah perkataan, sikap ataupun
tindakan. Aurat sebagai bentuk dari satu kekurangan maka sudah seharusnya
ditutupi dan tidak untuk dibuka atau dipertontonkan di muka umum.
Islam
mewajibkan umatnya yang telah baligh (dewasa) untuk menutup aurat. Aurat bagi
wanita yaitu seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Di Al
Qur'an juga telah disebutkan, “Jika bagian tubuh wanita yang boleh
diperlihatkan adalah sekitar muka (wajah) dan telapak tangan saja dan jangan
sampai memperlihatkan lekuk tubuh”. Rambut juga merupakan aurat bagi wanita,
oleh sebab itu Islam mewajibkan kaum hawa untuk menggunakan jilbab.
Ada
kalimat yang mengatakan “JANGAN BUKA SEBELUM WAKTUNYA”, kalimat ini mencoba
menyampaikan suatu pesan dan ajakan kepada kaum muslimah sholihah melalui citra
model akhwat berjilbab untuk berpegang teguh pada ketentuan agama untuk tidak
membuka hijab-nya kepada selain muhrim-nya (orang tua-diutamakan ibu atau kakak
wanita, dan suami).
Jilbab
berasal dari kata Jalabib (Arab) yang artinya pakaian yang lapang atau luas dan
dapat menutupi aurat wanita kecuali bagian telapak tangan dan wajah.
syarat-syarat jilbab yang syar'i dan benar:
1) Menutupi seluruh tubuh, sebagaimana yang difirmankan Allah,
Firman Allah :
pertama surat Al ahzab ayat 59:
syarat-syarat jilbab yang syar'i dan benar:
1) Menutupi seluruh tubuh, sebagaimana yang difirmankan Allah,
Firman Allah :
pertama surat Al ahzab ayat 59:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
"Wahai Nabi,katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu dan istri-istri mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbab keseluruh tubuh mereka .Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,karena itu mereka tidak diganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
( Q.S. Al Ahzab: 59)
Kedua, Cuplikan arti dari surat An-Nur ayat 31:
“…………..
Dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka,
putera-putera mereka, putera-putera suami mereka, saudara-saudara laki-laki
mereka, putera-putera saudara laki-laki mereka………..”. (An-Nur: 31)
2) Harus yang longgar, sehingga tidak menampakkan tempat-tempat yang menarik pada anggota tubuh.
3) Tidak diberi wangi-wangian, hal
ini telah diperingatkan oleh Rasulullah SAW : “Sesungguhnya, seorang wanita
yang memakai wangi-wangian kemudian melewati kaum (laki-laki) bermaksud agar
mereka mencium aromanya, maka ia telah melakukan perbuatan zina. (HR. Tarmidzi)
4) Pakaian wanita tidak boleh menyerupai kaum Laki-laki, “Nabi Muhammad SAW melaknat laki-laki yang mengenakan pakaian wanita, dan seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki”. (HR. Abu Dawud)
(HR. Abu Dawud)
4) Pakaian wanita tidak boleh menyerupai kaum Laki-laki, “Nabi Muhammad SAW melaknat laki-laki yang mengenakan pakaian wanita, dan seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki”. (HR. Abu Dawud)
5) Berpakaian tanpa bermaksud supaya dikenal, baik itu dengan mengenakan
pakaian yang berharga mahal maupun yang berharga murah, jika niatnya untuk
dibanggakan karena harganya ataupun yang kumal jika bermaksud agar dikenal
sebagai orang yang ta’at (riya’). “Siapa yang mengenakan pakaian tersohor
(bermaksud supaya dikenal) di dunia, maka Allah SWT akan memberinya pakaian
hina di hari Kiamat, lalu dinyalakan api pada pakaian tersebut”.
(HR. Abu Dawud)
6) Tidak menyerupai pakaian orang
kafir, “Siapa yang meniru suatu kaum, maka ia berarti dari golongan mereka.
(HR. Ahmad)
Jilbab memilki dua fungsi, yaitu fungsi sosial dan fungsi fisik.
1. Secara fungi sosial jilbab berfungsi sebagai
sarana taqwa kepada Allah SWT, membersihkan dan mensucikan jasmani dan rohani,
meninggikan martabat pemakai, melindungi diri dari perbuatan amoral.
2. Secara
fungsi fisik jilbab berfungsi menutup bagian aurat, melindungi diri dari panas
dan dingin (menjaga keseimbangan dalam tubuh), serta fungsi-fungsi pakaian yang
lain.
Sebagai
contoh seorang wanita yang diajak berhijab:
Belum
berhijab : Ah, buat apa sih berhijab, kan
kuno.
berhijab : Jaman dulu belum banyak, bahkan belum ada yang berhijab.
Belum
berhijab : Ntar aja deh berhijabnya, kalo
udah tua.
Berhijab: Iya kalo bisa sampai tua. Kan umur kita tidak ada yang
tau.
Belum
berhijab:, nanti susah cari kerja dan
jodoh.
Berhijab: Rezeki itu kan Allah yang ngatur. Kalo kita taat sama aturan Allah,
pasti selalu ada jalan rezeki buat kita. Dan, jodoh juga sudah diatur. Kan
jodoh itu cerminan diri kita.
KESIMPULAN :
berhijab itu wajib hukumnya bagi setiap muslimah.
Bagi kaum
ramaja putri yang memilih menggunakan jilbab untuk memperindah dirinya,
hendaklah disertai dengan akhlak yang baik pula.
Jagalah
sikap, cara berpakaian dan cara bicara kita ketika kita sedang berhadapan
dengan orang lain. Gunakanlah jilbab sesuai dengan syari’at Islam. Salah
satunya ialah, dengan menggunakan pakaian yang tidak memperlihatkan aurat atau
bentuk tubuh kita.
Ok teman-teman hanya ini yang dapat kami sampaikan. Kurang dan lebihnya mohon maaf, kepada
Allah kami mohon
maghfiratnya. Semoga ceramah kami kali ini bermanfaat buat kita semua, amiin.
Wabilahitaufik walhidayah.
Wassalamualaikum wr.wb
Nah bagaimana kawan dengan isi ceramah diatas? Menarik bukan. Bagi kalian
yang belum berjilbab, silahkan kumpulkan niat anda untuk memakai jilbab mulai
dari sekarang sebelum anda terlambat
Terima kasih
Post a Comment for "Ceramah Tentang Jilbab"
Post a Comment