10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X - halo sobat anggabays, kali ini saya share yaitu 10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X atau kelas 10 (sepuluh) SMA.

Kalian bisa melihat daftar soalnya dibawah ini dan akan dibahas jawabannya. Selain itu juga bagi kalian yang ingin download file word nya bisa klik tombol download di bawah artikel
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X


1. Apa yang dimaksud dengan tanah dan bagaimana proses terbentuknya?


Jawab : Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organik. Secara umum, pembentukan tanah dibagi menjadi 4 tahapan, diataranya:

10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

1. Pelapukan : Batuan yang ada di permukaan bumi ini akan mengalami pelapukan namun tidak merubah susunan kimianya. Faktor yang mengakibatkan pelapukan ini diantaranya, sinar matahari, hujan, dan suhu yang ekstrim. Kemudian adanya interaksi antara batuan dengan hidrosfer dan atmosfer akan terjadi pelapukan secara kimiawi. Dengan demikian, batuan akan menjadi stabil dan rapuh sehingga mudah ditumbuhi lumut.

2. Pelunakan : Batuan yang sudah mengalami pelapukan akan mudah dimasuki air dan udara, keduanya merembes mesuk ke dalam batuan yang mengakibatkan pelapukan di dalam batuan. Pada proses ini makhluk hidup akan mulai tumbuh pada lapisan permukaan batuan tersebut karena didukung oleh air dan udara.

3. Penumbuhan : Pada tahap ini, batuan mulai ditumbuhi rumput dan tumbuhan kecil yang akarnya mesuk kedalam batuan dan secara perlahan akan menghacurkan batuan tersebut. Proses ini dinamakan pelapukan biologis. Lama kelamaan batuan akan hancur dan menjadi unsur mineral pembentuk tanah.

4. Penyuburan : Tahap terakhir ini batuan yang mengalami pelapukan akan mulai subur akibat bercampur dengan bahan-bahan organik seperti, dedaunan dan bangkai hewan. Pada saat ini batuan sudah berubah menjadi tanah subur dan dapat ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan. Namun, dari batuan induk untuk menjadi tanah memerlukan waktu yang sangat lama. Dari tahap satu ke tahap lainnya memerlukan waktu bertahun-tahun. Membentuk tanah setebal 30 cm saja membutuhkan waktu kurang lebih 100 tahun.
Back to Content ^

2. Jelaskan tentang fakto-faktor yang menyebabkan terbentuknya tanah !

Jawab :

1. Iklim (Suhu dan Curah Hujan) : Suhu mempengaruhi kecepatan proses pelapukan fisik batuan, semakin tinggi suhu maka pelapukan batuan akan semakin cepat, sedangkan semakin rendah suhu maka pelapukan akan semakin lambat. Adapun curah hujan mempengaruhi kekuatan erosi dan leaching batuan induk. Curah hujan yang tinggi akan membuat keasaman tanah semakin meningkat sehingga tanah terkorosi secara kimia.

2. Organisme : Faktor organisme sangat berpengaruhi terutama pada kandungan bahan organik penyusun tanah. Faktor organisme mempengaruhi terjadinya proses pelapukan organik, membantu pembentukan tanah humus, mempengaruhi jenis vegetasi yang tumbuh, serta kandungan kimia organik yang terdapat di tanah.

3. Bahan Induk : Bahan induk batuan merupakan faktor pembentuk tanah yang paling mempengaruhi karakteristik tanah yang nantinya dihasilkan. Bahan induk batuan ada beberapa jenis, misalnya batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Tanah yang terbentuk dari pelapukan umumnya akan memiliki karakteristik yang memperlihatkan asal bahan induk batuannya. Tanah yang mengandung kadar ion Ca+ tinggi umumnya berasal dari pelapukan bahan induk yang kaya Ca. Tanah dengan persentase pasirnya tinggi diperoleh dari bahan induk dengan kandungan pasir tinggi.

4. Topografi :Faktor pembentuk tanah ini terkait erat dengan tingkat kemiringan dan sistem drainase dari suatu daerah batuan yang mengalami pelapukan. Tanah yang berada di topografi miring umumnya memiliki lapisan tanah yang tipis. Hal ini karena adanya erosi yang terjadi akibat aliran air. Sedangkan tanah yang berada di topografi landai umumnya akan memiliki lapisan yang tebal karena pengaruh sedimentasi. Adapun terkait dengan sistem drainase, pengaruh akan terjadi pada sifat kimia tanah. Tanah yang berada di daerah dengan sistem drainase kurang baik akan bersifat lebih asam karena dekomposisi bahan organiknya berjalan dengan sangat lambat.

5. Waktu : Waktu sangat mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi dari tanah yang terbentuk. Hal ini menyebabkan dalam ilmu tanah kita mengenal istilah tanah tua, tanah dewasa, dan tanah muda.

10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

 a. Tanah muda adalah tanah yang perbedaan bahan mineral dan bahan organik masih tampak sehingga bahan induknya masih terlihat. Biasanya terbentuk dalam kurun waktu 100 tahun. Jenis tanah yang masuk kategori tanah muda misalnya tanah aluvial, regosol, dan litosol.

 b. Tanah dewasa adalah tahap perkembangan tanah muda tingkat lanjut yang membentuk horizon B dalam susunan dekomposisi tanah. Biasanya terbentuk dalam kurun waktu 10.000 tahun. Jenis tanah yang masuk kategori tanah muda misalnya tanah andosol, latosol, dan grumosol.

c. Tanah tua adalah tanah yang telah mengalami perubahan-perubahan nyata dalam waktu yang panjang sehingga horizon A dan B dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan (A1, A2, A3, B1, B2, B3) berdasarkan ciri fisik yang nampak. Jenis tanah yang masuk kategori tanah muda misalnya tanah podsolik dan laterit.
Back to Content ^

3. Jelaskan dengan gambar tentang Horison penyusun tanah !

Jawab : - Sebuah horizon tanah merupakan penampang melintang dari permukaan tanah hingga ke bahan induk tanah. Lapisan tanah atas (top soil) terdiri dari: (1) horizon O, dan (2) horizon A. Lapisan tanah bawah (sub soil) terdiri dari: (1) horizon E, dan (2) horizon B. Solum tanah meliputi: (1) lapisan tanah atas, dan (2) lapisan tanah bawah. Secara umum, lapisan-lapisan tanah tersusun dari beberapa lapisan sebagai berikut:

10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X


a) Horizon O

Horizon ini dapat ditemukan pada tanah-tanah hutan yang masih alami. Lapisan ini merupakan lapisan organik yang berada di atas tanah mineral. Terdapat banyak akar tanaman, dan jasad renik tanah. Berwarna gelap dan kaya akan humus. Horizon O merupakan horizon bagian atas, lapisan tanah organik, yang terdiri dari humus daun dan alas. Horizon organik merupakan tanah yang mengandung bahan organik > 20% pada seluruh penampang tanah, tanah mineral biasanya kandungan bahan organik kurang dari 20% karena sifat-sifatnya didominasi oleh bahan mineral. Ada 2 jenis horison O yaitu :
a) O1 : bentuk asli sisa-sisa tanaman masih terlihat.
b) O2 : bentuk asli sisa-sisa tanaman tidak terlihat.

b) Lapisan Tanah Atas atau Horizon A

Lapisan ini merupakan lapisan tanah paling atas. Pada umumnya berupa tanah organik karena berupa tanah muda sehingga masih terpengaruh oleh kondisi di atas permukaan tanah. Lapisan ini ditandai dengan adanya zona perakaran dan kegiatan jasad hidup tanah. Zona evaluasi yang mempunyai banyak humus. Berwarna keabuan dan sedikit pucat. Horizon A merupakan horison di permukaan yang tersusun oleh campuran bahan organik dan bahan mineral. Horizon A juga disebut sebagai horison eluviasi (pencucian). Ada 3 jenis horison A, antara lain :
a)A1 : bahan mineral campur dengan humus dan berwarna gelap.
b)A2 : horizon dimana terjadi pencucian (aluviasi) maksimum terhadap liat Fe, Al dan bahan organik. c)A3 : horizon peralihan A ke B, lebih menyerupai A

c) Horizon E

Merupakan lapisan warna terang, terdiri dari pasir dan lumpur, setelah kehilangan sebagian besar dari tanah liat dan mineral sebagai bertitisan melalui air tanah (dalam proses eluviation). Lapisan Eluviasi atau Horizon Eluviasi adalah horizon yang telah mengalami proses eluviasi (pencucian) sangat intensif sehingga kadar bahan organik tanah, liat silikat, Fe dan Al rendah tetapi kada pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) serta mineral resisten lainnya tinggi, sehingga berwarna agak terang.

d) Lapisan Tanah Bawah atau Horizon B
Lapisan ini merupakan zona pengendapan partikel tanah yang tercuci dari horizon A. Pada lapisan ini terdapat bahan organik namun tidak sebanyak seperti pada lapisan tanah atas atau horizon A. Zona akumulasi yang sedikit humusnya, berwarna coklat kuning atau coklat kemerahan. Horizon B adalah horison illuvial atau horison pengendapan sehingga terjadi akumulasi dari bahan-bahan yang tercuci dari horizon diatasnya. Horizon iluviasi (penimbunan) dari bahan-bahan yang tercuci di atasnya (liat, Fe, Al, bahan organik). Ada 3 Jenis Horizon B, yaitu :
a)B1 : peralihan dari A ke B, lebih menyerupai B
b)B2 : penimbunan (iluviasi) maksimum liat, Fe dan Al oksida, kadang-kadang bahan organik.
c)B3 : peralihan B ke C, lebih menyerupai B.

e) Regolith atau Horizon C

Pada lapisan ini sudah mulai terbentuk namun masih ada ciri-ciri struktur batuan induk. Zona terjadinya pelapukan bahan induk tanah. Horizon C adalah lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih serupa dengan batuan induk (R) atau belum terjadi perubahan. Horizon C disebut juga dengan regolithTerdiri. Tanaman akar tidak menembus ke dalam lapisan ini, sangat sedikit bahan organik yang ditemukan di lapisan ini. f) Horizon D dan R (Bed rock) Pada horizon D dan R tersusun atas batuan keras yang tidak terlapukan. Batuan ini dinamakan sebagai batuan induk atau dasar. Zona bahan induk tanah. Susunan lapisan-lapisan tanah bisa berbeda antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Ini terjadi karena adanya atau tergantung dari faktor-faktor penyebab terbentuknya tanah di suatu daerah. Dalam profil tanah terdapat 4 batas peralihan horizon yang terlihat secara visual dalam beberapa kategori, yaitu :
a)Batas horizon nyata, apabila peralihan kurang dari 2,5 cm,
b)Batas horizon jelas, apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 2,5 cm sampai 6,5 cm, c)Batas horizon berangsur, apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 6,5 cm sampai 12,5 cm, dan
d)Batas horizon baur, apabila peralihan terjadi dengan jarak lebih dari 12,5 cm.

Bentuk topografi dari batas harison dalam profil tanah yang terlihat secara visual dibagi dalam 4 kategori, yaitu: (1) bentuk topografi datar, (2) berombak, (3) tidak teratur, dan (4) terputus.
Back to Content ^

4. Jelaskan tentang jenis-jenis tanah di Indonesia dan daerah penyebarannya !

Jawab :

1. Tanah Aluvial (Endapan) 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X


Tanah aluvial atau tanah endapan adalah yang terbentuk dari material halus hasil pengendapan aliran sungai di dataran rendah atau lembah. Tanah ini terdapat di pantai timur Sumatra, pantai utara Jawa, dan sepanjang Sungai Barito, Mahakam, Musi, Citarum, Batanghari, dan Bengawan Solo.

2. Tanah Vulkanis (Andosol) 

10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah vulkanis adalah tanah yang berasal dari abu hasil peletusan gunung berapi yang sudah mengalami proses pelapukan. Tanah andosol terdapat di lereng-lereng gunung api, seperti di daerah Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, dan Minahasa. Vegetasi yang tumbuh di tanah andosol adalah hutan hujan tropis, bambo, dan rumput.

3. Tanah Regosol
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Tanah regosol berupa tanah aluvial yang baru diendapkan dan tanah pasir terdapat di Bengkulu, pantai Sumatra Barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Material jenis tanah ini berupa tanah regosol, abu vulkan, napal, dan pasir vulkan. Tanah regosol sangat cocok ditanami padi, tebu, palawija, tembakau, dan sayuran.

4. Tanah Kapur (Mediteran) 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

 Tanah kapur atau tanah mediteran adalah tanah yang terbentuk dari batu kapur yang mengalami pelapukan. Tanah kapur terdapat di daerah perbukitan kapur Sumatra Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang hidup di daerah kapur adalah palawija, stepa, savana, dan hutan jati atau hutan musim.

5. Tanah Litosol (Azonal) 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah litosol adalah tanah berbatu-batu. Bahan pembentuknya berasal dari batuan keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini juga disebut tanah azonal. Tanaman yang dapat tumbuh di tanah litosol adalah rumput ternak, palawija, dan tanaman keras.

 6. Tanah Argonosol (Gambut)
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

 Tanah argonosol atau tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan rawa yang mengalami pembusukan. Jenis tanah ini berwarna hitam hingga cokelat. Tanah ini terdapat di rawa Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Tanaman yang dapat tumbuh di tanah argonosol adalah karet, nanas, palawija, dan padi.

7. Tanah Grumusol (Margalith) 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah grumusol atau margalith adalah tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Jenis tanah ini berwarna kelabu hitam dan bersifat subur, tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang tumbuh di tanah grumosol adalah padi, jagung, kedelai, tebu, kapas, tembakau, dan jati.

8. Tanah Latosol 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah latosol adalah tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium.Tanah ini sudah sangat tua sehingga kesuburannya rendah. Warna tanahnya merah hingga kuning sehingga sering disebut tanah merah. Tanah latosol mempunyai sifat cepat mengeras jika tersingkap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit. Tanah latosol tersebar di Sumatra Utara, Sumatra Barat, lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Tumbuhan yang dapat hidup di tanah latosol adalah padi, palawija, sayuran, buah-buahan, karet, sisal, cengkih, kakao, kopi, dan kelapa sawit.

9. Tanah Entisol 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan pelapukan dari material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili. Tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda. Tanah ini biasanya ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi bisa berupa permukaan tanah tipis yang belum memiliki lapisan tanah dan berupa gundukan pasir seperti yang ada di pantai parangteritis Jogjakarta. Persebaran tanah entisol ini biasanya terdapat disekitar gunung berapi seperti di pantai parangteritis Jogjakarta, dan daerah jawa lainnya yang memiliki gunung berapi.

 10. Tanah Humus 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur. Tanah Humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah ini memiliki unsur hara dan mineral yang banyak karena pelapukkan tumbuhan hingga warnanya agak kehitam hitaman. PersebaranTanah ini terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Persebarannya di Indonesia meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah dari Sulawesi.

11. Tanah Inseptisol 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Inseptol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan hutan yang asri. Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik dimana horizon ini kurang dari 25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit.Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya seperti karet. Tanah inseptisol tersebar di berbagai derah di Indonesia seperti di sumatera, Kalimantan dan papua.

 12. Tanah Laterit 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan alumunium. Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai daerah, terutama di daerah desa dan perkampungan. Tanah laterit termasuk dalam jajaran tanah yang sudah tua sehingga tidak cocok untuk ditanami tumbuhan apapun dan karena kandungan yang ada di dalamnya pula. Persebarannya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

13. Tanah Latosol 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Jenis tanah Latosol ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf. Ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning, teksturnya lempung dan memiliki solum horizon. Persebaran tanah latosol ini berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembapan yang tinggi pula serta pada ketinggian berkisar pada 300-1000 meter dari permukaan laut. Tanah latosol tidak terlalu subur karena mengandung zat besi dan alumunium. Persebaran tanah latosol di daerah Sulawesi, lampung, Kalimantan timur dan barat, Bali dan Papua.

14. Tanah Mergel 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah Mergel adalah tanah yang hampir sama dengan tanah kapur, jenis tanah ini juga berasal dari kapur, namun dicampur dengan berbagai bahan lainnya yang membedakan adalah ia lebih mirip seperti pasir. Tanah mergel terbentuk dari batuan kapur, pasir dan tanah liat dan mengalami pembentukan dengan bantuan hujan namun tidak merata. Tanah ini subur dan bisa ditanami oleh persawahan dan perkebunan. Selain itu juga terdapat banyak mineral dan air di dalamnya. Tanah ini banyak terdapat di daerah dataran rendah seperti di Solo (Jawa Tengah), Madiun dan Kediri (Jawa Timur).

15. Tanah Oxisol
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah oxisol merupakan tanah yang kaya akan zat besi dan alumunium oksida. Tanah jenis ini juga sering kita temui di daerah tropis di Indonesia dari daerah desa hingga perkotaan. Ciri-ciri dari tanah oxisol ini antara lain adalah memiliki solum yang dangkal dan ketebalannya hanya kurang dari 1 meter saja. warnanya merah hingga kuning dan memiliki tekstur halus seperti tanah liat. Biasanya terdapat di daerah beriklim tropis basah dan cocok untuk perkebunan subsisten seperti tebu, nanas, pisang dan tumbuhan lainnya.

 16. Tanah Padas 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah padas sebenarnya tidak juga bisa dibilang sebagai tanah karena sangat keras hampir seperti dengan batuan. Hal ini dikarenakan kandungan air didalamnya hampir tidak ada karena tanah padas sangat padat bahkan tidak ada air. Unsur hara yang ada di dalamnya sangat rendah dan kandungan organiknya sangat rendah bahkan hampir tidak ada. Tanah padas tidak cocok digunakan untuk bercocok tanam. Jenis tanah ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia secara merata.

17. Tanah Pasir 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah Pasir Seperti dengan namanya tanah pasir merupakan pelapukan dari batuan pasir. Tanah ini biasanya banyak di daerah sekitar pantai atau daerah kepulauan. Tanah pasir tidak memiliki kandungan air dan mineral karena teksturnya yang sangat lemah. Tanah pasir akan sangat mudah ditemukan di daerah yang berpasir di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah tanah pasir terluas di dunia. Jenis tanaman yag cocok untuk tanah ini adalah umbi-umbian. Hampir seluruh wilayah di Indonesia memiliki persebaran tanah pasir.

18. Tanah Podsol 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah podsol memiliki berbagai campuran tekstur mulai pasir hingga bebatuan kecil. Ciri-ciri dari tanah podsol antara lain tidak memiliki perkembangan profil, warnanya kuning hingga kuning keabuan serta memiliki tekstur pasir hingga lempung. Kandungan organiknya sangat rendah karena terbentuk dari curah hujan yang tinggi tapi suhunya rendah. Persebaran tanah ini antara lain meliputi Kalimantan utara, Sulawesi utara dan papua serta daerah lainnya yang tidak pernah kering alias selalu basah.

19. Tanah Podsolik Merah Kuning 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah Podsolik merak kuning ini sangat mudah ditemukan di seluruh wilayah Indonesia karena persebarannya yang hampir rata. Tanah ini bewarna merah hingga kuning dan kandungan organic serta mineralnya akan sangat mudah mengalami pencucian oleh air hujan. Oleh karena itu untuk menyuburkan tanah ini harus ditanami tumbuhan yang memberikan zat organic untuk kesuburan tanah serta pupuk baik hayati maupun hewani. Tanah ini dapat digunakan untuk perkebunan dan persawahan serta dapat ditemukan di Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan dan Jawa terutama jawa bagian barat.

20. Tanah Liat 
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanah liat adalah jenis tanah yang terdiri dari campuran dari aluminium serta silikat yang memiliki diameter tidak lebih dari 4 mikrometer. Tanah liat terbentuk dari adanya proses pelapukan batuan silika yang dilakukan oleh asam karbonat dan sebagian diantaranya dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Tanah liat tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia secara merata. Biasanya digunakan untuk membuat kerajinan hingga keperluan lainnya. Tanah liat biasanya memiliki warna abu abu pekat atau hampir mengarah ke warna hitam, biasanya terdapat di bagian dalam tanah ataupun di bagian permukaan. Tanah liat hampir tersebar secara merata di seluruh wilayah di Indonesia, hanya yang membedakannya adalah kedalaman tanah tersebut.
Back to Content ^

5. Jelaskan tentang Sifat Fisika Tanah di bawah ini !

 - Tekstur tanah

Adalah Komponen mineral dari tanah adalah pasir, lumpur dan tanah liat, proporsi dari kombinasi ketiga bahan tersebut akan menentukan tekstur tanah (menyerupai kombinasi antara tepung, air dan telur). Hal yang dipengaruhi oleh tesktur tanah mencakup porositas, permeabilitas (kemampuan menyerap), infiltrasi, dan kapasitas kandungan air.

 - Struktur tanah

  Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur tanah ini terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi, dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan kecil (struktur tanah) ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.Struktur tanah dikelompokkan dalam 6 bentuk. Keenam bentuk tersebut adalah: (1) Granular, yaitu struktur tanah yang berbentuk granul, bulat dan porous, struktur ini terdapat pada horison A. (2) Gumpal (blocky), yaitu struktur tanah yang berbentuk gumpal membuat dan gumpal bersudut, bentuknya menyerupai kubus dengan sudut-sudut membulat untuk gumpal membulat dan bersudut tajam untuk gumpal bersudut, dengan sumbu horisontal setara dengan sumbu vertikal, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim basah. (3) Prisma (prismatic), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya rata, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim kering. (4) Tiang (columnar), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya membuloat, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim kering. (5) Lempeng (platy), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih kecil daripada sumbu horizontal, struktur ini ditemukan di horison A2 atau pada lapisan padas liat. (6) Remah (single grain), yaitu struktur tanah dengan bentuk bulat dan sangat porous, struktur ini terdapat pada horizon A.

- Konsistensi tanah 

 Adalah kemampuan tanah untuk menempel pada objek lain dan kemampuan tanah untuk menghindari deformasi atau berpisah. Konsistensi diukur dengan 3 kondisi kelembapan yaitu: kering, lembap dan basah. Konsistensi tanah bergantung pada tingkat banyaknya tanah liat.

- Lengas tanah 

Lengas tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori-pori tanah yang berada di atas muka air tanah. Air yang terdapat di pori-pori tanah yang jenuh air dan air tanah tidak termasuk dalam lengas tanah.

- Udara tanah

  Akar tanaman membutuhkan udara (O2) untuk bernapas, udara tanah dipengaruhi oleh genangan air, beberapa tanaman, seperti padi sawah, kangkung, dan bakau tidak terpengaruh genangan air karena memiliki akar napas. - Warna tanah warna tanah ditentukan oleh kandungan material organic, kondisi drainase, minearologi tanah dan tingkat oksidasi. Pengembangan dan distribusi warna tanah berasal dari proses kimiawi dan tingkat pelapukan material organic.

- Suhu tanah 

Suhu tanah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan mikrobiologi dan percambahan jenis tanaman. Secara umum, semakin tinggi suhu sampai batas tertentu makin meningkatkan mikrobiologi dan percambahan biji tanaman.

- Permeabilitas tanah

Permeabilitas tanah adalah kecepatan air merembes ke dalam tanah ke arah horizontal dan vertikal melalui pori-pori tanah atau pula dapat diartikan dengan kecepatan tanah meresapkan atau meloloskan air dalam keadaan jenuh. Kecepatan perembesan air dipengaruhi oleh tekstur tanah.

- Porositas tanah
adalah porositas berarti ruang kosong (pori pori) diantara tekstur tanah yang tidak terisi dengan mineral atau bahan organic namun terisi oleh gas atau air. Semakin tinggi kepadatan tanah maka semakin rendah porositasnya dan sebaliknya semakin rendah kepadatan tanah semakin rendah porositasnya. Idealnya, total porositas dari tanah adalah sekitar 50% dari total volume tanah. Ruang untuk gas dibutuhkan tanah untuk menyediakan oksigen yang berguna untuk organisme dalam menguraikan material organic, humus dan akar tanaman. Porositas juga mendukung pergerakan serta penyimpanan air serta nutrisi.

- Drainase tanah

 Drainase tanah adalah kemampuan tanah mengalirkan dan mengatuskan kelebihan air yang berada dalam tanah maupun pada permukaan tanah. Air berlebihan yang menggenangi tanah disebabkan oleh pengaruh topografi, air tanah yang dangkal, dan curah hujan. Untuk mengatasi sifat drainase yang buruk dilakukan dengan membangun selokan-selokan.
Back to Content ^

6. Jelaskan tentang 8 kelas kemampuan tanah/lahan!

Jawab : 
 Kelas I,  Merupakan lahan dengan ciri tanah datar, butiran tanah agak halus, mudah diolah, sangat responsif terhadap pemupukan dan memiliki system pengaliran air yang baik. Tanahkelas I sesuai untuk semua jenis penggunaan pertanian tanpa memerlukan usaha pengawetan tanah. Untuk meningkatkan kesuburannya dapat dilakukan pemupukan.

Kelas II, Merupakan lahan denga ciri lereng landai, butiran tanahnya halus sampai agak kasar. Tanah kelas II agak peka terhadap erosi. Tanah ini sesuai untuk usaha pertanian dengan tindakan pengawetan tanah yang ringan, seperti pengolahan tanah berdasarkan garis ketinggian dan penggunaan pupuk hijau.

Kelas III, Merupakan lahan dengan cirri tanah terletak di daerah yang agak miring dengan sistem pengairan air yang kurang baik. Tanah kelas III sesuai untuk segala jenis usaha pertanian dengan tindakan pengawetan tanah yang khusus seperti pembuatan terasering, pergiliran tanaman dan system penanaman berjalur. Untuk mempertahankan kesuburan tanah perlu pemupukan.

Kelas IV, Merupakan lahan dengan ciri tanah terletak pada wilayah yang miring sekitar 12-30% dengan system pengairan yang buruk. Tanah kelas IV ini masih dapat dijadikan lahan pertanian dengan tingkatan pengawetan tanah yang lebih khusus dan lebih berat.

Kelas V, Merupakan lahan dengan ciri terletak di wilayah yang datar atau agak cekung, namun permukaannya banyak mengandung batu dan tanah liat. Karena terdapat di daerah yang cekung tanah ini seringkali tergenag air sehingga tingkat keasaman tanahnya tinggi. Tanah ini tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian, tetapi inipun lebih sesuai untuk dijadikan padang rumput atau dihutankan

Kelas VI, Merupakan lahan dengan ciri ketebalan tanahnya tipis dan terletak di daerah yang agak curam dengan kemiringan lahan sekitar 30-45 %. Lahan kelas VI ini mudah sekali tererosi, sehingga lahan inipun lebih sesuai untuk dijadikan padang rumput atau dihutankan.

Kelas VII, Merupakan lahan dengan ciri terletak di wilayah yang sangat curam dengan kemiringan antara 45-65 % dan tanahnya sudah mengalami erosi berat. Tanah ini sama sekali tidak sesuai ujtuk dijadikan lahan pertanian, namun lebih sesuai ditanami tanaman tahunan (tanaman keras).

Kelas VIII, Merupakan lahan dengan ciri terletak di daerah dengan kemiringan di atas 65 %, butiran tanah kasar dan mudah lepas dari induknya. Tanah ini sangat rawan terhadap kerusakan, karena itu lahan kelas VIII harus dibiarkan secara alamiah tanpa campur tangan manusia atau dibuat cagar alam.
Back to Content ^

7. Apa yang dimaksud dengan degradasi lahan dan apa faktor penyebabnya ?

Jawab : Degradasi tanah adalah suatu proses yang menjelaskan fenomena penurunan kapasitas tanah pada saat sekarang atau saat yang akan datang, dalam mendukung kehidupan manusia yang dipengaruhi aktifitas manusia (Oldeman et.al., 1991 dalam van Lynden, 2000). Faktor penyebabnya :

a. Faktor alami mencakup areal berlereng curam, tanah mudah rusak, erosi, kebakaran hutan, curah hujan yang intensif

b. faktor manusia yaitu perubahan populasi, marjinalisasi penduduk, kemiskinan penduduk, masalah kepemilikan lahan, ketidakstabilan politik dan kesalahan pengelolaan, kondisi sosial dan ekonomi, deforestrasi dan pengembangan pertanian yang tidak tepat
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Barrow (1991) secara lebih rinci menyatakan bahwa faktor-faktor utama penyebab degradasi lahan adalah:
1) Bahaya alami
2) Perubahan jumlah populasi manusia
3) Marjinalisasi tanah
4) Kemiskinan
5) Status kepemilikan tanah
6) Masalah kesehatan
7) Kondisi sosial ekonomi
8) Ketidakstabilan politik dan masalah administrasi
9) Praktek pertanian yang tidak tepat, dan
10) Aktifitas pertambangan dan industri.
Back to Content ^

8. Apa yang dimaksud dengan konservasi tanah dan bagaimana cara terbaik untuk melakukan konservasi tanah ?

Jawab : Konservasi tanah : upaya untuk mempertahankan, memelihara, memperbaiki/ merehabilitasi, dan meningkatkan jumlah daya tanah, agar berdaya guna optimum sesuai dengan pemanfaatannya atau fungsinya. Cara :

a. Metode vegetatif :suatu cara pengelolaan lahan miring dengan menggunakan tanaman sebagai sarana konservasi tanah (Seloliman, 1997). Tanaman penutup tanah ini selain untuk mencegah atau mengendalikan bahaya erosi juga dapat berfungsi memperbaiki struktur tanah, menambahkan bahan organik tanah, mencegah proses pencucian unsur hara dan mengurangi fluktuasi temperatur tanah

 b. Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanahnya. Tujuannya untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air permukaan (Seloliman, 1997)

c. Metode kimia Kemantapan struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang menentukan tingkat kepekaan tanah terhadap erosi. Yang dimaksud dengan cara kimia dalam usaha pencegahan erosi, yaitu dengan pemanfaatan soil conditioner atau bahan-bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi (Kartasapoetra dan Sutedjo, 1985).
Back to Content ^

9.    Bagaimana cara-cara (teknik) yang benar pada penanaman di lahan miring ?

Jawab:10 langkah untuk mengaplikasikan tehnik membenahi tempat miring dengan cara SALT, tersebut langkah-langkahnya.
Langkah 1. Bikin alat kerja
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X
Hal pertama yang perlu dikerjakan untuk membenahi tempat miring yaitu bikin alat kerja yang diberi nama Frame A. Suatu alat yang berupa mirip huruf A, terbuat dari kayu maupun bambu.
Langkah 2. Bikin garis lintasan
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X
Temukan titik-titik lintasan
Step setelah itu dalam membenahi tempat miring yaitu memastikan titik-titik lintasan. Baiknya untuk memastikan titik-titik lintasan ini diikerjakan oleh 2 orang, satu memegang alat Frame A, satu lagi menancapkan patok pada tiap-tiap titik yang ditandai.
Tentukan sembarang titik di mana garis lintasan bakal dibuat. Awalilah bekerja pada areal yang tertinggi. Langkah mengerjakannya seperti berikut, letakan satu diantara kaki (kita sebut saja kaki belakang) dari Frame A diatas tanah. Mencari tempat untuk menempatkan kaki yang lain (sebut saja kaki depan) diatas tanah yang tingginya sama juga dengan kaki belakang. Untuk meyakinkan ketinggian tanah pada kaki belakang serta kaki depan sudah sama, pakai benang yang diikatkan pada ujung segitiga Frame A sisi atas. Sedang ujung benang yang lain di beri pendulum, bisa paku atau benda yang lain. Jika garis benang itu membagi bagian Frame A sama besar (saksikan Gambar 1), dapat disebutkan ke-2 permukaan tanah sama tinggi. Manfaat benang serta pendulum dapat pula digantikan dengan menempatkan water pass pada palang Frame A, di mana gelembung air mesti ada di dalam.
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X
Jarak Antar Garis Lintasan

Kerjakan langkah bikin garis lintasan seperti diatas untuk bikin lintasan-lintasan dibawahnya. Ada 2 persyaratan untuk memastikan jarak antar lintasan : garis vertikal serta garis horizontal.

Dengan cara vertikal, baiknya garis selanjutnya tak kian lebih 1 mtr. dibawahnya untuk menghindar erosi terlalu berlebih. Di bagian yang kemiringannya ekstrim atau curam, jaraknya mesti lebih pendek. Disamping itu, pada tempat yang datar, baiknya jarak horizontal antar garis tak kian lebih 5 mtr. untuk mengoptimalkan manajemen kesuburan tanah.
Langkah 3. Mempersiapkan garis lintasan
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Sesudah garis-garis lintasan di buat, setelah itu kerjakan pemrosesan tanah atau pembajakan di antara garis-garis itu, dapat dengan bajak maupun cangkul. Pemrosesan tanah dikerjakan memanjang ikuti alur garis sampai ke ujung tempat. Lebar tiap-tiap areal pembajakan upayakan sebesar 1 mtr.. Patok atau pancang bakal memandu kita saat pembajakan. Tak perlu dipaksakan untuk membajak seluruhnya areal di antara garis lintasan. Sisa-sisa yg tidak terbajak bakal bermanfaat juga sebagai penahan erosi, lantaran bakal diperuntukan untuk tanaman penyeling.
Garis-garis lintasan yang sudah di buat bakal membuat pola bedengan atau terasering yang ikuti kontur permukaan lereng gunung atau tempat miring. Dengan ikuti bentuk kontur asli, erosi serta kemungkinan tanah longsor disebabkan pemrosesan tanah dapat ditekan minimum.

Langkah 4. Menanam tanaman sumber nitrogen

Pada tiap-tiap garis lintasan di buat 2 buah alur pada jarak ½ mtr. (saksikan gambar 4), hingga membuat lintasan yang kita sebut gang. Tanamlah tanaman sumber nitrogen pada tiap-tiap alur gang lalu tutup dengan tanah. Satu diantara tanaman sumber nitrogen yaitu tanaman pagar leguminosa. Tanaman leguminosa memiliki kekuatan untuk tumbuh di areal tandus serta kering. Hal itu bikin tanaman ini sangatlah baik untuk kembalikan kesuburan tanah pada perbatasan aliran sungai, areal yang miring serta areal lain yang telah gundul. Lewat daun-daun yang jatuh bakal memperkaya serta bikin tanah jadi subur. Juga sebagai penambahan, tanaman leguminosa dapat berkompetisi dengan rumput-rumput keras, di mana biasanya tanah-tanah itu telah kehabisan unsur hara lantaran system pertanian konvensional.

Misal lain tanaman sumber nitrogen yaitu Flemingia macrophylla, Desmodium rensonii, Gliricidia sepium, serta Calliandra calothyrsus. Tumbuhan terebut misal yang terbaik dari tumbuhan kombinasi nitrogen juga sebagai pagar tanaman pada pertanian SALT. Tanaman pagar yang lain yaitu Indigofera tysmane, Calliandra tetragona, Leucaena luecocephala serta Leucaena diversifolia. Mesti juga diingat, kita mesti pilih tanaman tumbuhan nitrogen yang pas dengan iklim serta keadaan tanah.

Langkah 5. Memproses tempat alternatif gang

Bila kita mau menanami gang saat sebelum tumbuhan pelengkap nitrogen tumbuh dengan baik, olahlah pada gang berselang seling, umpamanya gang ke 2, 4, 6, 8, dan sebagainya. Pemrosesan alternatif ini bakal menghindar terjadinya erosi lantaran gang yg tidak butuh di bajak bakal menahan tanah yang dibajak. Bila tanaman pelengkap nitrogen sudah tumbuh dengan baik jadi kita telah dapat menanami tanaman pada tiap-tiap gang.

Langkah 6. Menanam tanam tanaman permanen
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Tanamlah tanaman permanen pada tiap-tiap gang ke-3. Tanaman permanen ini dapat ditanami berbarengan waktunya dengan tanaman kombinasi nitrogen. Cuma pada titik-titik yang kosong yang ditanami serta digali, setelah tumbuhan kombinasi nitrogen berusia 8 bln. atau tinggi 1 mtr., jadi tempat telah bisa di proses dengan cara optimal. Mengenai misal dari tanaman permanen yaitu durian, rambutan, manggis, duku, pisang, kopi atau tanaman lain yang mempunyai tinggi yang sama. Tanaman yang pohonnya tinggi baiknya ditanaman pada lereng yang paling bawah sedang tanaman yg tidak demikian tinggi ditanam pada lereng yang teratas.

Langkah 7. Menanam tanaman berusia pendek serta sedang

Dalam membenahi tempat miring tanamlah tanaman yang umurnya relatif pendek atau tengah di antara gang atau pada tanaman permanen. Tanaman-tanaman ini jadi sumber makanan sehari-hari atau dapat pula jadi sumber pendapatan teratur menanti tanaman permanen membuahkan buah. Mengenai misal tanaman yang umurnya pendek atau tengah yaitu nenas, jahe, kunyit, kacang kedelai, kacang tanah, melon, semangka, jagung, padi, dan sebagainya. Untuk hindari judul, tanaman yang pendek mesti jauh dari tanaman yang tinggi.

Langkah 8. Membereskan dengan cara teratur tanaman sumber nitrogen

Membereskan tanaman
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Pangkaslah tanaman kombinasi nitrogen dengan teratur sekali dalam satu bulan dengan tinggi 1 atau 1, 5 mtr. dari tanah. Biarlah potongan-potongan daun serta tangkai diatas permukaan tanaman produksi. Hal semacam ini sangatlah utama untuk menghindar air hujan yang jatuh. Potongan-potongan tanaman kombinasi nitrogen yang telah dipangkas ini dapat bakal sangatlah bagus juga sebagai pupuk organik untuk tanaman permamen ataupun tanaman yang berusia pendek. Dengan jalan ini jadi dengan cara automatis keperluan pupuk komersial dapat dikurangi.

Langkah 9. Mengaplikasikan perputaran tanaman

Jalan yang terbaik untuk lakukan perputaran tanaman yaitu menanam tanaman serealia (gandum-ganduman) seperti jagung serta padi. Kemudian tanaman akar seperti ubi, ubi rambat, kentang, wortel, dan sebagainya. Kemudian tanaman kacang-kacangan seperti kacang panjang, buncis, kacang tanah, kacang kedelai, dan sebagainya. Kemudian tanaman buah seperti cabai, melon, semangka, timun, terung, dan sebagainya. Dengan jalan ini juga, kesuburan tanah terpelihara dengan baik serta mata rantai hama dapat juga terputus.

Langkah 10. Bangun teras hijauan
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Langkah paling akhir dalam membenahi tempat miring yakni menghindar erosi. Hal yang butuh dikerjakan yaitu menjaga tanaman pagar supaya terus tumbuh lebat serta sehat. Yaitu hal yang umum apabila kita lihat jerami, tangkai-tangkai kayu, ranting-ranting, dahan-dahan, daun-daun, batu-batuan di sekitar tumbuhan pelengkap nitrogen pada pertanian dengan system SALT. Bila kita merawatnya dengan baik, jadi makin lama tumbuhan pelengkap nitrogen bekerja dengan baik. Areal akan terlihat hijau serta indah. Kombinasi seni, keindahan, alam yang lestari dan panen yang berlimpah bakal terwujud dengan tehnik SALT ini.


10.    Apa perbedaan antara lahan potensial dengan lahan kritis ?

Jawab : Lahan kritis merupakan lahan yang tidak produktif dan kalaupun dikelola maka produktifitasnya relatif rendah. Bila lahan kritis dikelola maka biaya pengelolaannya akan lebih besar dibandingkan hasil produksinya. Faktor penyebab lahan kritis adalah:
- kemarau panjang
- genangan air yang terus-menerus
- erosi tanah dan masswasting
- manajemen lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan
- masuknya material yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme
- pembekuan air
- masuknya zat pencemar seperti pestisida atau limbah cair
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X

Lahan potensial merupakan lahan yang belum dimanfaatkan atau belum diolah dan akan memiliki nilai ekonomi yang besar karena memiliki sifat yang subur dan memiliki nilai jual tinggi. Lahan potensial harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin agar mampu mensejahterakan mahluk yang ada diatasnya. Upaya pelestarian dan pemanfaatan lahan potensial diantaranya adalah:
- merencanakan  tata guna lahan yang baik
- pengendalian peembangunan pemukiman dan ladang pindah
- membuat UU tata kelola lahan
- memperbanyak taman kota
- meningkatkan kesuburan tanah dengan metode organik
10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X
nah, sekian artikel tentang 10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X semoga membantu





Download file Docx
 

Post a Comment for "10 Contoh Soal Dan Jawaban Geografi Kelas X"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel